Mataram, FMI – Setelah berhasil mengirim 100 ton jagung rendah aflatoksin di tahap pertama pada bulan Mei lalu, kemitraan PT GNE dan DNA kembali melakukan pengiriman tahap ke dua pada Senin, (2/8/21) kemarin sebanyak 120 ton tujuan PT Miwon Indonesia.
Pengusaha PT DNA Dean Novel mengaku percaya diri terhadap kualitas jagung rendah aflatoksin yang di kirim ke PT Miwon Indonesia.
“Kualitas jagung rendah aflatoksin kita bersaing, makanya kita kirim dengan jumlah lebih banyak,” ujarnya kepada wartawan.
Dikatakannya, bersama PT GNE kedepan pihaknya akan adakan pengembangan jagung rendah aflatoksin dengan budidaya sendiri di lahan pertanian yang dikelola dengan pola mekanisasi dan modern.
Masih kata dia, produk jagung dengan spesifikasi khusus merupakan sektor yang menarik untuk dikembangkan di NTB. Sehingga dikatakannya, PT GNE terus berupaya maksimalkan termasuk pada sektor lainnya.
Direktur Utama PT GNE Syamsul Hadi mengungkapkan bahwa sektor pertanian seperti Padi sudah di bangun ekosistem bisnisnya. Termasuk jagung sudah dimulai melalui kerjasama dengan PT DNA.
“Selanjutnya nanti kita masuk pada sektor perkebunan seperti tembakau, kita berharap seluruh hasil sumberdaya di NTB bisa dikelola maksimal oleh BUMD,” imbuhnya
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB Muhammad Riadi menyampaikan apresiasi atas capaian PT GNE dan DNA dalam pengembangan dan pengiriman komoditas jagung rendah aflatoksin termasuk model pertanian modern yang diusung oleh PT DNA.
“Petani itu jangan jadi petani tradisional, kita harus lihat peluang pasar dulu, baru melakukan penanaman seperti pola yang dicontohkan PT DNA,” ujarnya
Kemudian dari perwakilan Bank NTB Syariah Kasri Arrahman menyebut bahwa kerjasama Bank NTB Syariah dan PT GNE sudah berlangsung lama, termasuk kerjasama dalam pengadaan jagung bersama PT DNA.
Mewakil jajaran direksi, ia menyampaikan kesiapannya untuk berkolaborasi sesama BUMD
“Sebagai mitra kita akan maju dan tumbuh bersama,” ungkapnya. (FMI-001)