LOMBOK TIMUR | FMI.COM – Sebanyak 36 pipa proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) pantai selatan di Desa Lendang Nangka Utara, Kecamatan Masbagik, dibakar orang tidak dikenal, Kamis 4 Januari 2024.
Adanya peristiwa pembakaran pipa proyek tersebut, dibenarkan Kepala Desa Lendang Nangka Utara, M. Tahir. Kendati demikian, ia belum mengetahui siapa dalang dari pembakaran tersebut.
“Memang betul ada pembakaran tapi belum tahu siapa yang membakar,” tegasnya.
Buntut dari aksi pembakaran itu, Polres Lombok Timur memeriksa tiga orang warga Dusun Boyot Lelet sebagai saksi.
Kasi Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nikolas Osman mengatakan, warga yang dipanggil statusnya sebagai saksi.
“Sudah diamankan 3 orang warga asal Lendang Nangka Utara, ketiga-tiganya dipanggil sebagai saksi atas dugaan pengerusaka pipa SPAM tadi siang itu,” ucapnya, Kamis 4 Januari 2024.
Sementara dasil olah TKP, pipa proyek SPAM Pantai Selatan yang terbakar sejumlah 36 pipa. “Ke 36 pipa SPAM sudah tidak bisa digunakan lagi, dan itu dibakar dari ujung ke ujung,” tuturnya.
Sedangkan dari identifikasi belum diketahui secara rinci kerugian yang ditaksir. Meski demikian, pihak ketiga yang merupakan pengawas proyek juga sudah memasukkan laporan ke Polres Lombok Timur.
“Saat ini polisi masih mendalami kasus ini dan akan mengusut para pelaku yang dengan sengaja melakukan pembakaran,” jelasnya.
Dugaan awal motif di balik pembakaran pipa tersebut, lantaran ada pihak yang tidak setuju terhadap program SPAM ini yang melakukan tindakan kriminalitas berupa perusakan properti milik pemerintah.
Sementara di berita sebelumnya, Penjabat Bupati Lombok Timur, Juaini Taofik sangat menyayangkan adanya aksi pembakaran pipa proyek SPAM pantai selatan.
Menurutnya, aksi tersebut adalah perbuatan melawan hukum yang mestinya ditindak oleh pihak kepolisian. Tapi dalam hal ini yang memiliki ranah adalah pihak ketiga selaku pelaksana proyek strategis nasional tersebut.
“Yang merasa dirugikan itu yang punya barang, yaitu pelaksana, dan saya mendapat informasi bahwa pelaksana akan melapor ke pihak berwajib,” katanya
Berbeda pendapat di negara demokrasi boleh, jelasnya, tetapi yang tidak boleh itu melakukan tindakan kriminalitas. “Kalau sudah melakukan tindakan kriminal maka ada aparat yang menindak,” tegasnya.***
Buntut Pembakaran Pipa SPAM Pantai Selatan, Polres Lombok Timur Periksa Tiga Warga
