SUMABAWA | FMI.COM – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sumbawa kecewa dengan sikap Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) khususnya Komisi II dan PT Sumbawa Jutaraya (SJR) lantaran tidak hadir dalam audiensi yang dijadwalkan pada Jumat, 7 Februari 2025.
Ketua Umum HMI Sumbawa, Yahdil mengatakan, pihaknya telah melayangkan surat audiensi dengan nomor surat : 234/B/SEK/08/1446 H, terkait permasalahan tata kelola pertambangan PT Sumbawa Jutaraya.
“Tidak ada sama sekali kehadiran dari pihak DPRD Kabupaten Sumbawa lebih khususnya Komisi II dan juga PT SJR dalam audiensi. Padahal dalam kalender, hari Jum’at bukanlah hari libur,” jelas Yahdil
Sikap DPRD Kabupaten Sumbawa dan PT SJR ini, kata dia, membuat pihaknya kecewa. Bahkan karena sikap ini, ia menduga ada skandal antara DPR dan PT SJR dalam menyengsarakan rakyat kabupaten Sumbawa.
Sementara Kabid Partisipasi Pembangunan Daerah (PPD) Wahyudin, menegaskan, kehadiran pihaknya dalam audiensi ini untuk mempertanyakan terkait kontribusi PT. SJR terhadap masyarakat kabupaten Sumbawa dari berbagai sektor seperti Pendidikan, Infrastruktur, Ketenagakerjaan, Perekonomian, dan juga angka Kemiskinan.
“Dasar hukum kami, adalah UU Nomor 3 Tahun 2020 Pembaharuan dari UU Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara,” ujarnya
Merujuk pada UU tersebut, lanjut dia, sebagai mandataris perjuangan rakyat memiliki keperdulian tentang Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) yang ada di Kabupaten Sumbawa. Jangan sampai kehadiran PT. SJR lebih banyak menghadirkan kemudaratan dari pada kemaslahatan untuk Tau Tanah ke Tanah Samawa.
“Jika melihat kondisi Sumbawa pada saat ini berbagai macam permasalahan terjadi yaitu Kondisi Iklim, Hutan, Banjir dan krisis air bersih. Pada kondisi tersebut apa yang sudah dilakukan PT SJR?,” tegasnya
Kondisi Inilah yang menjadi landasan kenapa HMI Cabang Sumbawa meminta audiensi dengan DPRD dan PT SJR. Namun, tak disangka-sangaka pihaknya tidak menemukan keberadaan ketua DPRD dan Anggota Komisi II di ruangannya.
“DPRD dan PT SJR pengecut serta anti terhadap masyarakat, kami akan kembali lagi dan membawa seluruh anggota HMI bersama pemuda dan masyarakat Sumbawa untuk menyikapi permasalahan ini secara serius di pertemuan selanjutnya,” tegasnya.***