LOMBOK TIMUR

Pelayanan RSUD Selong Kembali Dikritisi Warganet, Begini Alasannya!

×

Pelayanan RSUD Selong Kembali Dikritisi Warganet, Begini Alasannya!

Share this article

LOMBOK TIMUR | FMI – Jagat maya media sosial (Medsos) khususnya Facebook dihebohkan dengan postingan salah satu akun yang menyebut pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. R. Soedjono Selong dinilai lalai dalam mengambil tindakan terhadap pasien.

“Kembali hari ini RSUD Selong diduga melakukan kelalaian dan sehingga mengakibatkan salah seorang pasien anak meninggal dunia dikarenakan keterlambatan dan kelalain dalam mengambil tindakan. Bahkan katanya tidak ada dokter piket kalau lagi libur,” tulis Akun Lalu Purbayadi Suminggah.

Pantauan wartawan hingga saat ini, Senin 10 Februari 2025, pukul 00.36 Wita, postingan tersebut sudah di sukai 76 orang, dengan 95 komentar dan 53 kali dibagikan.

Sementara itu, warganet membanjiri postingan tersebut dengan beragam komentar.

“Dokter tidak ada jika hari libur??? Jika dokter tidak ada jadi untuk apa rumah sakit ada??? Yang namanya orang sakit tidak mengenal hari libur atau tengah malam begitu juga dengan rumah sakit harus siagap,” tulis akun bernama Akak Ros.

Kemudian akun bernama Nahdia Nada menegaskan bahwa rumah sakit harus menyediakan dokter yang dijadwalkan piket di Unit Gawat Darurat (UGD) walaupun iti di hari libur.

“Dokter itu tetap dijadwalkan piket di UGD walaupun haru libur dan itu wajib. Minimal visit setiap pagi atau kondisi darurat, mentok-mentok via telpon. Itu SOP yang haruss dipatuhi. Kecuali poli saja yang beroperasi di hari kerja. Gimana mungkin orang sakit bisas diatur. Kalau tengah malam tiba-tiba sakit emang bia ditunda gitu sampai besok pagi. Seharusnya perawat disitu gak boleh mengatakan tidak ada dokter piket karena bisa merusak citra RS. Gunakan alasan yang logis dan bisa diterima nalar. Ini RS kabupaten, RS rujukan, bukan pasar klontong,” tulis Nahdia Nada.

Sementara komentar Heri Wahyudi dalam postingan tersebut dengan tegas mengatakan, bahwa masyarakat Lombok Timur dilarang sakit pada hari libur.

“Wah bahaya kalau begitu, sama artinya kalau hari libur masyarakat Lotim gak boleh sakit, perlu diganti petugas yang bisa menerima orang sakit walaupun hari libur sudah gak sesuai,” katanya berkomentar.

Begitupun dengan komentar warganet, Merry Orcida mengatakan bahwa walaupun hari libur ataupun hari raya seharusnya pihak dokter di rumah Sakit selalu ada. “Maaf ikut nimbrung. Harusnya meskipun hari libur dokter piket harus ada, coba kayak aparat meskipun hari libur, hari raya tapi piket selaluu ada, semoga ini jadi bahan evaluasi pemerintah kita,” tulisanya.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *