LOMBOK TIMUR | FMI – Gelombang protes rencana pembangunan tambak udang di area lapangan Rambang, Kecamatan Sakra Timur (Sakti), Kabupaten Lombok Timur (Lotim) bagaikan gayung bersambut.
Uasai Oramas Ganas gelar aksi demonstarasi, dukungan penolakan dari berbagai kalangan semakin meluas terutama dari warga Sakra Timur, termasuk yang tergabung dalam FPM2 Sakti.
Tak hanya itu, dukungan juga datang dari dua tokoh muda Sakra Timur, Usman dan Sarjan Lepak. Kedua tokoh muda Sakti itu dengan tegas melontarkan kritik tajam menolak pembangunan tambak udang di Rambang.

“Kami meminta kepada pemerintah kabupaten Lombok Timur dan Gubernur NTB supaya tanah Rambang tidak di jadikan sebagai tambak udang. Tanah Rambang itu adalah tanah bersejarah,” ujar Usman melalu meterangan tertulisnya, Sabtu 28 Juni 2025.
Usman juga dengan tegas mendukung penuh Ormas Ganas. Bahkan dirinya dengan semangat yang sama akan ikut berjuang dalam gerakan menolak wacana pembangunan tambak udang rambang.
“Kami adalah masyarakat Sakra Timur juga, kami sangat sayangkan tanah yang memiki nilai history akan dijadikan Tambak Udang. Karena kesamaan fisi dan semangat, kami dukung Ormas Ganas tolak pembangunan tambak udang Rambang,” tegas Usman

Senada dengan Usman, Sekertaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Petani Tembakau Lombok (HIPTAL NTB), Sarjan Lepak juga mendukung gerakan Ormas Ganas menolak alih fungsi lahan tanah Rambang menjadi tambak udang.
“Sebagai anak Lepak, Sakra Timur, saya merasa terpanggil untun ikut serta dengan Ormas Ganas untuk memperjuangkan tanah Rambang agar kembali ke fungsi semula,” ungkapnya.
Tanah Rambang ini, kata dia, memiliki sejarah yang panjang dengan nenek moyang kami, terutama yang dari Lepak. Sebab itu, kami menolak tambak udang Rambang.***