LOMBOK TIMUR | FMI – Perhatian publik tertuju pada berbagai unggahan di media sosial (Medsos) khususnya facebook yang menyoroti produk kosmetik PT Wira Beauty Solution (WBS) Nusantara.
Sorotan ini muncul setelah adanya laporan resmi dari BPOM yang menyebutkan salah satu produk mereka mengandung merkuri, zat berbahaya yang bisa berdampak serius bagi kesehatan.
Salah satu influencer asal Mataram, Diana Arkayanti membagikan ulasan terhadap dua produk WBS Cosmetics, yaitu HB booster dan Serum.
Ulasan tersebut disampaikan Diana Arkayanti melalui postingan yang diunggah di akun Facebook pribadinya @Diana Arkayanti pada hari Sabtu, 9 Agustus 2025.
“HB booster dan Serum yang terindikasi ada kandungan merkurinya. Kok bisa loh HB dan serum warna sama, hanya teksture serum lebih encer dikit,” kata
Product ini, kata Diana Arkayanti, masih diperjualbelikan, karna owner tidak mau menarik productnya dan ganti rugi dengan uang. Bahkan ada reseller yang sudah 3 bulan, 2 bulan dia tarik productnya tapi tidak ada kejelasan sampai sekarang.
“Ngomongnya selalu ganti dengan product baru, tapi mereka tetap rugi,” tulis Diana Arkayanti
Bagaimana tidak, sambungnya, harga modal HB ini katanya 150 ribu terus nanti mereka dikasi product yang harga ecernya aja 150 ribu. Lalu apa jaminan productnya akan laku, sementara kepercayaan konsumen sudah hilang, bukannya berbenah dulu tapi sibuk terus bikin product baru.
“Ujung-ujungnya nanti product barunya sampai expired kagak, orang-orang udah rugi waktu, tenaga dan uang. Makanya banyak reseller yang minta dibalikin uangnya kalau merasa dirugikan,” ujarnya
“Kemrin katanya siap tanggung jawab, siap ganti rugi, tapi di media omongan beda, di sosmednya beda, dan personalnya beda.
Jadi kayak terjerat mereka, maju kenak mundur kenak, mereka speak up kena semprot, mereka diam tetap rugi,” imbuhnya.
Sebelumnya Balai Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mataram telah memusnahkan 1.500 pot handbody lotion merek WBS Cosmetics yang terbukti mengandung merkuri.
Pemusnahan kosmetik berbahaya itu dilakukan langsung gudang WBS, di Dusun Presak, Desa Sepit, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Senin, 4 Agustus 2025 lalu. ***