Fokus Opini

Pendidikan Indonesia: Merdeka dalam Slogan, Tertawan dalam Kenyataan

×

Pendidikan Indonesia: Merdeka dalam Slogan, Tertawan dalam Kenyataan

Share this article

Penulis: Amylia Karunia Ar Rakhman (Guru PAUD Generasi Anak Negri)

BEBAN dan kenaikan pajak seringkali hanya dirasakan masyarakat bawah, dan yang menikmati hasilnya adalah para elit, sementara rakyat kecil tetap menanggung dampaknya. Pendidikan pun sering dipamerkan seolah menjadi tanda kemajuan bangsa, padahal esensinya masih jauh dari harapan.

Hasil survei menjelaskan kenyataan pahit: banyak anak-anak Indonesia yang bahkan belum mampu menguasai pengetahuan dasar yang seharusnya sudah tuntas di bangku Sekolah Dasar. Membaca, menulis, dan berhitung — keterampilan sederhana yang menjadi fondasi belajar — masih menjadi tantangan besar bagi sebagian anak bangsa.

Ini bukan sekadar angka di atas kertas, melainkan sinyal darurat pendidikan. Bagaimana mungkin kita berbicara tentang era digital, kecerdasan buatan, atau bersaing di kancah global, sementara fondasi literasi dan numerasi anak-anak kita masih rapuh?

Namun, kritik ini tidak boleh berhenti sebagai keluhan. Justru di sinilah momentum kemerdekaan menemukan maknanya. Kemerdekaan tidak diukur dari seberapa megah gedung sekolah berdiri, atau seberapa sering jargon “merdeka belajar” digaungkan Kemerdekaan sejati adalah ketika setiap anak bangsa merdeka dari kebodohan, merdeka dari ketertinggalan, dan merdeka untuk bermimpi setinggi-tingginya. Merdeka belajar: bisa membaca tanpa terbata, berhitung dengan percaya diri, dan menulis untuk menyampaikan ide-ide mereka.

Jika pendidikan kita hanya berhenti pada seremoni tanpa perbaikan esensi, maka masa depan generasi akan terus tersandera. Saatnya kembali pada hal yang paling mendasar: Pemerintah, sekolah, guru, orang tua, bahkan komunitas, harus menyatukan langkah: memastikan fondasi pendidikan anak benar-benar kokoh. Bukan sekadar membangun gedung, bukan hanya menyusun kurikulum indah, tapi memberi perhatian nyata pada literasi, numerasi, dan karakter.

Kemerdekaan bukan hanya peringatan tahunan, tetapi pekerjaan bersama untuk memastikan setiap anak Indonesia tumbuh dengan kemampuan dasar yang kuat, agar mereka bisa menghadapi masa depan dengan percaya diri dan lebih terang.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *