LOMBOK TIMUR | FMI – Kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Cipayung Plus Lombok Timur kembali turun aksi, Rabu 3 September 2025. Mereka mendesak Bupati mencopot jabatan Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD setempat.
Tuntutan tersebut buntut dari peristiwa bagi-bagi “Nasi Kaput” oleh sekretariat dewan saat aksi Cipayung Plus pada Senin kemarin.
Massa aksi menilai, peristiwa bagi-bagi nasi kaput itu bentuk pelecehan bagi gerakan mahasiswa. Bahkan mahasiswa tidak bisa mentoleransi pernyataan Sekwan dalam video yang beredar di media sosial. Menurut mereka, ucapan itu mencederai perjuangan mahasiswa.
“Jangan menilai gerakan mahasiswa bisa selesai dengan nasi bungkus, kami minta Bupati segera copot Sekwan Lotim karena kami merasa dihina dengan statementnya,” teriak Massa aksi dalam orasinya
Massa aksi juga mempertanyakan keberadaan Bupati Lombok Timur yang tak kunjung keluar temui mereka. Sehingga massa aksi mengancam tidak akan bubar sebelum Bupati menemui mereka.
Setelah sekian lama massa aksi berorasi, Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin akhirnya keluar menemui mahasiswa. Menanggapi tuntutan massa aksi yang meminta Sekwan di copot, Bupati dengan tegas menyebut akan menindaklajuti.
“Tuntutan adik-adik akan kami tindaklanjuti, namun untuk melakukan itu ada proses yang harus dilalui. Kami minta waktu agar pergantian pejabat tidak menyalahi aturan,” tegas Bupati.***