LOMBOK TIMUR | FMI – Kepala Wilayah (Kawil) Dusun Poton Bako, Desa Jerowaru, Lombok Timur, mengeluh lantaran banyak siswa sekolah dasar (SD) diwilayahnya, hanya menonton siswa lainya menikmati makan bergizi gratis (MBG), program pemerintah pusat.
Keluhan itu disampaikan Lalu Samsul Hakim kepada fokusmediaindonesia.id melalui pesan online, Senin, 22 Sepetember 2025.
Hari ini, kata dia, mulai penyaluran MBG bagi siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) Negeri 4 Jerowaru. Namun anehnya, kata dia, MBG hanya dinikmati siswa kelas 1 hingga kelas 3, sementara kelas 4 hingga 6 tidak kebagian.
“Tadi pagi mulai penyaluran di SD 4 Jerowaru, Dusun Poton Bako oleh dapur MBG yang di Jor, tapi yang bisa di kasih hanya anak-anak kelas 1 sampai 3. Kondisi ayamnya mengeluarkan bau tak sedap,” kata sosok Kawil Senior di Desa Jerowaru itu.
Bahkan dikatakannya, dari informasi yang diterima penyaluran MBG di SD Poton Bako baru percobaan, alasan tersebut bagi dirinya menimbulkan beragam pertanyaan.
“Menurut anak-anak di rumah, termasuk anak saya yang masih duduk di kelas 6, tadi di sekolah sempat di umumkan, mungkin pihak sekolah atau pihak penanggungjawab MBG, mereka bilang ini baru percobaan. Ini kan aneh ada istilah percobaan,” ujarnya
Tak hanya itu, kata dia, siswa yang menerima juga mengeluh lantaran menu ayam crispy pada MBG tersebut mengeluarkan bau tidak sedap, “Keluhannya ayamnya bau, ini kan baru awal sudah begini,” ujarnya
Atas dasar itu, Kawil Senior itu mempertanyakan sikap pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Kelurga Damai Berkah, yang hanya menyalurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa kelas 1 hingga kelas 3.
“Jika alasan tidak menyalurkan lantaran menu ayamnya bau, lalu apa bentuk konfensasi terhadap siswa yang belum menerima MBG. Ini program pemerintah pusat yang peruntukannya bagi semua siswa,” tegas Kawil penuh tanda tanya.
Sementara Kepala Sekolah SDN 4 Jerowaru, Nursaid membenarkan terkait dengan adanya sebagian ayam crispy pada MBG kondisinya tak layak makan.
“Tidak semua, banyak yang bagus ayamnya,” katanya singkat melalu pesan online.
Terkait dengan temuan menu ayam crispy yang berbau tak sedap itu, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Kelurga Damai Berkah, Rama mengaku ada kesalahan tekhnis. Karena itu, ia berjanji akan menjadikan kesalahan tersebut sebagai bahan evaluasi agar tidak terjadi kembali.
“Kami minta maaf, kita jadikan bahan evaluasi ke depan. Jangan sampai seperti itu,” ujarnya.***