Mataram, FMI – Dalam rangka memperingati hari perempuan internasional Korps HMIwati (Kohati) Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Mataram gelar diskusi publik bertajuk “Refleksi Internasional Women’s Day, Bedah Fenomena Muslimah Phobia”, bertempat di Ruang sidang utama, DPRD Kota Mataram, Senin (8/3/21)
Narasumber pada diskusi tersebut, dr. Saiful Hamdi direktur ICS, Andayani komisaris KPID NTB, dan Ahmad Sanusi Ketua Umum HMI Cabang Mataram
Ketua umum Kohati Cabang Mataram, Dri Fia Yulanda dalam sambutannya mengatakan, agenda ini merupakan program kerja pertama kohati khususnya bidang eksternal, dengan tema muslimah phobia.
Terakait agenda tersebut, kata Yola saat di wawancarai wartawan FMI menegaskan, permasalahan krusial yang paling pokok dan harus dibahas Kohati adalah terkait itu.
Karena di Kohati, lanjut Yola, sejauh ini gerakan-gerakan yang dibawa adalah gerakan libral, diskusinya bersipat umum saja, pembahasannya tentang nasionalisme dan sebagainya.
“Kita terlepas dari nafas-nafas keislaman terkait pemasalahan perempuan, khususnya muslimah yang sesuai dengan tujuan kohati,” ungkapnya
Lebih lanjut ia mengatakan, kita selesaikan dulu ranah internal bahwa ada problem-problem yang harus di atasi, salah satunya problem muslimah phobia ini, walaupun kita gaungkan kesetaran dan keadilan di luar, tapi didalam internal kita terjadi ketakutan dari yang menggunakan cadar.
“Adanya sindiran-sindiran keras bagi mereka yang menggunakan cadar dan jilbab besar sering dialami. Mereka pun sering mendapatkan judge dari internal perempuan, inilah yang perlu kita benahi dari kohati,” kata Yola
Dari diskusi tersebut, sambung Yola, ada dua solusi yang di tawarkan oleh narasumber, pertama pemberhentian terhadap rasisme terutama di internal kohati, kedua pembaharuan fiqh.
Hadir dalam acara tersebut, Sekjen KAHMI NTB Zaki Mubarak, Dekan Pertanian UMMat Asmawati, Komunitas Muslimah, GMNI, dan diikuti oleh puluhan kader HMI Cabang Mataram.
Redaksi-FMI