
Lombok Timur, FMI-Meperhatikan lebih mengenai perempuan pada saat ini tentu banyak sekali, sehingga perempuan membuat suatu kelompok untuk menyelesaikan persolan itu, namun dalam kenyataannya semakin dikaji semakin tidak ada henti-hentinya terhadap permasalahan-permasalahan yang ada.
Dibalik keistimewaan yang dimiliki perempuan telah diberikan pula batas-batasan yang menjadi stigma masyarakat yang sering disebut dengan patriarki, yang dimana stigma itu dikatakan berasal dari budaya.
Berangkat dari hal tersebut Bidang Pemberdayaan Perempuan (PP) HMI Komisariat se-UGR Cabang Selong melaksanakan Sangkep Budaya dengan tema “Tatekrame perempuan sasak” acara ini diselenggarakan di Kampus Universitas Gunung Rinjani (UGR) dan dimana pada acara ini juga hadir Narasumber Lalu Malik Hidayat, S.Pd dan dihadiri oleh seluruh Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat se-Cabang Selong.(09/12/21).
Ketua umum HMI komisariat UGR Nurlaili Nopianti dalam sambutannya menyampaikan ” dalam melihat perempuan hari ini jangan hanya kita berbicara dan mengenal tentang tokoh-tokoh barat saja akan tetapi kita juga perlu mengetahui dan mengenal tokoh perempuan sasak, Ujarnya.
Lebih lanjut Eli sapaan akrabnya, menyampaikan “Sehingga kita sebagai perempuan sasak menjadi icon budaya yang bisa mempromosikan budaya sasak di tengah persaingan global. Tutupnya. (DW)