Lombok Timur, FMI – Pengurus Pimpinan Pusat Yayasan Dewan Masyarakat Sehat (DMS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyerahkan bantuan uang tunai sebesar 200 Juta Rupiah kepada Pemerintah Desa (Pemdes) Apitaik.
Bantuan yang berasal dari swadaya pengurus yayasan DMS NTB tersebut di serahkan langsung oleh Ketua Umum Yayasan yang juga sebagai Pimpinan Lombok Hospital, Dedy Supriadi kepada Pemerintah Desa yang diterima oleh Makmun selaku Sekretaris Desa Apitaik dan Muhadi selaku Perangkat Desa.
“Bantuan uang tunai sebesar 200 Juta ini diserahkan di ruang kerja camat Peringgabaya dan Bapak camat Nasihun, S.Pd, turut menyaksikan serta membubuhkan tanda tangan,” kata Dedy Supriadi kepada wartawan melalui keterangan tertulisnya, Jum’at (14/1)
Kemudian kata dia, terkait issue pemagaran Lombok Hospital beberapa waktu lalu lantaran ada misinformasi dan miskomunikasi. Karena itu, ia menegaskan bahwa peristiwa itu hal yang biasa saja dan cukup dijadikan referensi dikemudian hari.
“Yang terpenting sekarang kami dari tim Lombok Hospital ingin secepatnya mengoprasionalkan rumah sakit, karena ribuan orang berharap agar pelayanan kesehatan di Lombok Hospital bisa dirasakan manfaatnya pada masyarakat luas,” sebut Dedy dalam keterangan tertulisnya
Terkait dana yang sudah diserahkan, Dedy berharap agar Pemdes Apitaik segera mempergunakan dana tersebut untuk pembangunan dan penembokan lapangan baru yang sudah dibuat sebelumya oleh yayasan DMS NTB.
“Silahkan kepada pemuda Apitaik agar membantu Kepala Desa dalam mensukseskan pengerjaan lapangan baru ini,” tandasnya.
Ditempat terpisah, Sekertaris Desa Apitaik, Muhadi kepada wartawan membenarkan adanya penyerahan bantuan uang tunai sebesar 200 juta dari pihak yayasan Dewan Masyarakat Sehat (DMS) Nusa Tenggara Barat.
Menurutnya, uang tersebut untuk penggantian lima unit kios di lapangan lama yang sekarang dijadikan sebagai lokasi Lombok Hospital.
“Uang tersebut untuk ganti rugi Lima unit kios di lapangan lama yang saat ini sebagai lokasi Lombok Hospital, dan juga untuk pembuatan pondasi serta tembok keliling lapangan baru,” ujarnya, Jum’at (14/1)
Kata dia, pihak Pemdes Apitaik selalu di tuntut oleh pemuda lantaran sudah tiga tahun belum bermain bola. Karena itu, dalam minggu – minggu ini akan memulai melakukan pembangunan lapangan baru tersebut. (FMI)