MATARAM | FMI.COM – Perhelatan MotoGP bakal dilaksanakan pada 18-21 Maret 2022 di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) NTB.
Dalam rangka mendukung pagelaran MotoGP Mandalika tersebut, Organisasi Kepemudaan (OKP) Cipayung Plus Kota Mataram memberikan segelintir masukan melalui konferensi pers yang berlangsung di Himars Cafe, Kamis (17/3)
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mataram, Pahri Rahman mengatakan, event yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat ini bukan hanya akan membawa dampak terhadap peningkatan ekonomi, infrastruktur dan pendapatan perkapita, tetapi juga terhadap akulturasi budaya luar terhadap budaya daerah maupun lokal wisdom NTB.
“Multiplier Effect dari event MotoGP ini harus dapat memberi dampak positif dan dinikmati bagi sebesar-besarnya kepentingan bersama, untuk NTB dan Indonesia. Sehingga, menjadi sebuah catatan evaluasi tersendiri bagi Pemerintah Daerah (Pemda) NTB, agar kedepannya bisa lebih siap menyambut dan mengambil peluang yang besar dari event skala Internasional ini,” tukasnya,
Selain itu, ia mengatakan bahwa NTB bukan hanya sekedar menjadi pemandu sorak atau penggembira di hari H event MotoGP untuk 3 hari ini, tetapi NTB harus mengambil peran sebagai pelaku bahkan pemain bisnisnya langsung bukan sebagai penonton saja.
Karena itu, kata dia menyarankan pemerintah mesti memikirkan Multipplier effeknya dalam jangaka panjang setelah pelaksanaan event motoGP ini. “Saya selaku pimpinan HMI Cabang Mataram menyambut baik pergelaran MotoGP ini dan semoga dengan adanya MotoGP ini geliat ekonomi di NTB semakin Gemilang,” tegasnya
Ketua DPC GMNI Mataram, Haerul Azmi mendorong agar seluruh elemen masyarakat berkontribusi aktif dalam menjaga kondusifitas dan memanfaatkan momentum ini supaya tidak hanya menjadi penonton di tanah sendiri
“Mandalika dengan segala pesona keindahannya telah menjadikan Indonesia, khususnya NTB sebagai sorotan dunia. Kami berharap agar dampak ekonomi dari even internasional ini benar-benar dirasakan oleh masyarakat NTB, khususnya di lingkar Mandalika,” ujar Ketua DPC GMNI Mataram
Hal senada disampaikan juga oleh Ketua PD Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kota Mataram.
Menurut dia, perhelatan Event Internasional MotoGP sudah di depan mata, kita berharap kepada seluruh masyarakat NTB untuk sama-sama mensukseskan Perhelatan MotoGP ini. “Masyarakat harus tetap menjaga nama baik Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan menjaga kondusifitas Daerah agar NTB kita memberikan kesan hangat bagi semua tamu yang hadir,” imbuhnya
Karena event MotoGP ini, Indonesia khususnya Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bisa di kenal di kanca Internasional dan dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat.
Ketua Presidium PMKRI Cabang Mataram menyampaikan, kehadiran sirkuit MotoGP Mandalika adalah momentum bersama untuk memperkenalkan NTB di Mata dunia, oleh sebab itu perlu untuk diberikan catatan agar mampu lebih maksimal dalam menangkap peluang emas MotoGP.
“Tentu menjadi catatan kritis yang harus dan segera di tuntaskan pemerintah adalah menjamin segala pemenuhan penyelenggaraan baik itu penginapan yang ada di NTB termasuk kebutuhan masyarakat terdampak kehadiran sirkuit MotoGP Mandalika, wajib hukumnya negara bertanggung jawab dengan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya demi pemajuan daerah yang lebih maksimal,” tegas Geradus Umbu Pati
Terkait pemaksimalan pagelaran MotoGP, Ketua Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Cabang Mataram, I Gusti Ayu Ira Apryanthi berharap, dengan berlangsungnya event MotoGP di Mandalika menjadi stimulus untuk kebangkitan pariwisata dan perekonomian yang dampaknya harus mensejahterakan masyarakat.
Melengkapi catatan untuk pemerintah disampaiakan oleh Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Mataram, Adik Ardiansyah menegaskan, sebagai masyarakat khususnya pemuda NTB, kami menyambut baik keberlangsungan event MotoGP Mandalika.
Kami menyambut baik MotoGP dengan catatan tidak hanya hidupnya ekonomi dan pariwisata yang bakal meningkatkan surplus pendapatan daerah. Akan tetapi kami berharap kepada pemerintah terutama Presiden Jokowi untuk segera menyelesaikan sengketa dan kejelasan pembebasan lahan yang masih menjerat beberapa warga di Sirkuit Mandalika.
“Presiden harus perhatikan dan menyelesaikan sengketa lahan yang masih menjerat warga sekitar Sirkuit, agar mereka mendapati kejelasan dan tidak merasa asing apalagi sebagai tamu di tanah mereka sendiri,” ujarnya
Dalam Konferensi Pers ini, turut dihadiri oleh delapan Ketua Umum Organisasi yang tergabung dalam kelompok Cipayung Plus. Diantaranya, GMKI, HMI, HIKMAHBUDHI, KMHDI, KAMMI, IMM, PMKRI, GMNI. ***