LOMBOK TIMUR | FMI – Mantan Bupati Lombok Timur dua periode, Dr. H. Ali Bin Dachlan menyoroti perhelatan MotoGP 2025 yang akan diselenggarakan di Sirkuit Mandalika, Kuta Lombok Tengah dalam waktu dekat ini.
Persoalan yang biasanya muncul dalam setiap putaran motoGP, kata Ali BD, adalah besarnya biaya hosting fee yang harus dibayar kepada pemilik perusahaan motoGP, Dorna Sport.
“Sebagai contoh, untuk tahun 2024 lalu, ITDC harus membayar lebih dari 230 milyar, jumlah biaya yang sangat besar,” tulis Ali BD dalam akun Facebook Ali Bin Dachlan, Sabtu 6 September 2025.
Diperkirakan untuk tahun 2025, biayanya akan lebih besar lagi mengikuti nilai tukar dolar dan nilai yang ditentukan Dorna Sport. Walaupun aktifitas olahraga balapan tersebut dianggap memiliki pengaruh terhadap pariwisata dadakan.
“Keuntungannya yang kecil tersebut tetap tidak sebanding dengan keuntungan ekonomi dari sektor wisata,” ujarnya
Beberapa tahun lalu, kata dia, Pemda memberi subsidi melalui harga karcis untuk kariyawan pemda, sebaiknya tahun ini tidak dilakukan secara sepihak, karena banyak kariyawan mengeluh gajinya dipotong walau tidak mau menonton.
“Pemda juga agar menghindari bantuan biaya untuk kegiatan tersebut. Jika pemda ingin kembangkan pariwisata siapkan anggaran untuk kegiatan yang direncanakan bukan dengan cara memberi subsidi pada BUMN ITDC,” saran Ali BD
Ali BD juga mengungkapkan, bahwa ia sudah lama sarankan ITDC sebaiknya melakukan moratorium MotoGp jika terus menerus-merugi.
“Pemda, NTB atau Kabupaten jangan keluarkan biaya untuk motoGP, nanti anda terseret pada kasus penyelewengan dana negara yang tidak direncanakan,” imbuhnya.***