LOMBOK TIMUR | FMI.COM – Biasanya hanya negara komunis yang menganut partai tunggal. Banyak negara komunis ganti namanya jadi partai pekerja dan lain sebagainya, tetapi tetap jumlah partainya hanya satu saja.
“Di Indonesia yang anut paham demokrasi, sejatinya menganut satu partai, yang saya sebut partai “amin”, apa kata presiden diamini oleh sekelompok partai yang berada di parlemen dan masing-masing dapat jatah menteri,” ujar Rektor Universitas Gunung Rinjani (UGR) Lombok Timur, Dr. H. Ali bin Dachlan dalam halaman Facebook ALi BD yang di upload pada 30 Januari 2022 lalu.
Hal ini, kata Mantan Bupati Lombok Timur dua periode tersebut sangat memuluskan apa saja yang dikehendaki oleh pemerintah, termasuk IKN atau UU Cipta Kerja.
Kelemahannya, biasanya menjelang pilpres 2024, anggaota partai amin tersebut akan pergi mencari sarang baru, lalu mencari kelemahan sarang lamanya. “Perbedaannya sangat tipis dengan Partai Komunis,” ujarnya (FMI)