LOMBOK TIMUR | FMI.COM – Istilah transaksi politik “Jual Beli Suara” dalam pemilihan umum (Pemilu) mungkin belum terlalu populer di masyarakat. Tetapi jika disebut istilah politik uang, banyak orang serta merta akan memahaminya.
Politik uang atau dapat disebut jual beli suara antara kandidat dalam pemilihan caleg, calon anggota DPD, calon kepala daerah dan calon presiden dengan warga atau pemilih merupakan peristiwa yang kini biasa ditemui dalam pemilu-pemilu kita.
Perkembangan selama pemilu-pemilu era reformasi, baik pemilu legislatif, pilkada dan pemilihan presiden menunjukkan gejala maraknya praktik jual beli suara untuk memperoleh kemenangan.
Terkait persoalan jual beli suara dalam percaturan politik Indonesia, sosok Rektor Universitas Gunung Rinjani (UGR) Lombok memiliki pandangan sendiri.
“Semua jenis barang bisa dibeli dengan cara online,” kata Mantan Bupati Lombok Timur dua periode, Dr. Moch Ali Bin Dachlan dikutip dari akun Facebook Ali BD, Selasa 3 Oktober 2023.
Ia mencontohkan, suara untuk caleg bisa dibeli, suara dalam pemilu bisa dibeli, jasa korupsi BTS bisa dibeli, bahkan nomor urut caleg bisa dibeli.
Tak hanya itu, menurut sosok politisi senior dari Lombok timur ini, para buzer bisa dibeli, jabatan pejabat bisa dibeli dan dukungan untuk calon presiden bisa dibeli.
Sosok Mantan Bupati yang akrab disapa Ali BD ini berharap para alim ulama tak tergoda dalam perdagangan politik melalui jual beli suara.
“Mudah mudahan para kiyai, ulama, ustaz, tuan guru tidak tergoda dalam perdagangan politik melalui jual beli suara. Semoga Allah melindungi mereka dari kenistaan,” ucapnya.***
Ali BD: Semua Bisa Dibeli
