LOMBOK TIMUR | FMI.COM — Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Peduli Buruh Migran menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Lombok Timur, Selasa 7 Juni 2022
Menurut Ketua Serikat Burh Migran Indonesia (SBMI), Usman mengatakan, sebanyak 126 ribu warga Lombok timur menjadi Pekerja Migran, namun 2 tahun terakhir ini Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) hampir 50 oarng lebih pulang dalam kondisi meninggal dunia. Bahkan mirisnya meninggal akibat musibah kapal karam menjadi CPMI Ilegal.
“Ada juga sebanyak 250 orang menjadi korban penipuan, dan 140 orang menjadi korban perdagangan orang,” tukasnya dalam keterangan tertulis, Selasa 7 Juni 2022
Karena kondisi itu, Aliansi Bela Pekerjaan Migran Indonesia (PMI) menggelar aksi demonstrasi dengan tuntutan, sebagai berikut :
1. Tangkap para PL (Perekrut Lapangan) yang liar merekrut dan menjual orang.
2. Tangkap dan proses hukum para pemilik Perusahaan yang terbukti melakukan pelanggaran perdagangan orang.
3. Tangkap dan Adili Penipuan Terhadap Calon Pekerja Migran.
4. Tangkap dan adili para mafia perdagangan orang, Pejabat publik yang mendiamkan pelaku perdagangan orang adalah bagian dari kolonialisme sehingga harus diturunkan dari jabatannya.
5. Cabut izin dan bubarkan Lembaga atau Yayasan abal-abal yang telah merekrut dan merugikan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI).
6. Bentuk Gugus Tugas Tindak Pidana Perdagangan orang.
7. Anggarkan Satgas Perlindungan Pekerja Migran Indonesia dan Gugus Tugas Tindak Pidana Perdagangan orang.
8. Pemerintah harus menganggarkan dan oprasional serta mobil ambulance untuk Pekerja Migran yang pulang dan yang di deportasi dalam kondisi apapun. ***