LOMBOK TIMUR | FMI.COM – Progres Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lombok Timur bergantung pada angka usia harapan hidup (UHH), sebagai alat mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk.
Hal itu disampaikan Penjabat (PJ) Bupati Lombok Timur, Juaini Taofik saat membuka kegiatan Pertemuan Koordinasi Terintegrasi Program Kesehatan dengan Lintas Sektor dan Lintas Program tingkat Kabupaten Lombok Timur Kamis, 21 Desember 2023.
Menurut PJ Bupati, angka IPM di Lombok Timur mencapai 70,65 menempati posisi ke-7 se-NTB. UHH sebesar 71,72 mengantarkan Lombok Timur mencapai angka tersebut.
Keberhasilan itu dinilai berkat kerja dan dukungan semua pihak. Karena itu, ia mengingatkan untuk tetap bekerja sama sehingga akses layanan dapat berjalan dengan lancar.
Kemudian untuk memperbaiki kualitas kesehatan masyarakat, kata dia, Pemda terus membenahi fasilitas dan layanan kesehatan di daerah ini. “Jika ingin meningkatkan usia harapan hidup, setelah rumah sakit, polindes, dan pustu sudah bagus, maka persoalan yang harus digotong royongkan bersama adalah bagaimana mendayagunakan posyandu,” imbuhnya.
Kendati mengapresiasi keberadaan posyandu keluarga berprestasi, ia mengingatkan pentingnya standarisasi dan memperkuat kader Posyandu sehingga kualitas layanan juga semakin meningkat.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan H. Fathurrahman menyampaikan tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut adalah menyosialisasikan integrasi layanan primer. Sistemnya adalah sosialisasi berjenjang dengan menghadirkan camat dan kepala puskesmas di wilayah masing-masing.
“Tujuan pokoknya yaitu menyamakan persepsi di level kecamatan,” katanya.
Rakor tersebut diikuti Kepala OPD terkait, camat, dan 35 kepala puskesmas yang ada di Lombok Timur serta perwakilan BPJS Kesehatan.***
Angka IPM Lombok Timur Naik Jadi 70,65, di NTB Menempati Posisi 7
