Lombok Timur, FMI – Istilah sentral garam sudah mulai digencarkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Bahkan, Kabupaten Lombok Timur saat ini menjadi salah satu target fokus industrialisasi garam di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).
Karena itu, Aparatur Sipil Negara (ASN) di masing-masing Kabupaten dihimbau untuk membeli garam lokal. Di Lombok Timur Bupati HM. Sukiman Azmy selain himbau ASN juga mengikutsertakan camat dan kades untuk membeli garam hasil produksi masyarakat lokal.
Upaya ini, kata Bupati Sukiman bertujuan untuk mengatasi keluhan para petani garam, mengingat harga jual garam yang terbilang sangat rendah, yakni Rp. 30 ribu hingga Rp. 35 ribu per-20 kg. Apalagi mengingat kualitas garam produksi lokal yang tidak kalah dengan garam dari daerah lain.
“Sebenarnya, kualitas garam di Kabupaten Lombok Timur tidak kalah saing dengan kualitas yang ada di supermarket,” ujar Bupati, Kamis (23/9/21)
Di hadapan peserta Peningkatan Kapasitas Koperasi Garam Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGaR), Bupati menyayangkan garam produksi rakyat masih lebih banyak tersimpan dalam gudang para penambak garam.
Karena itu, Bupati Sukiman berharap kepada Direktur Jasa Kelautan, Ditjen Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta pihak provinsi NTB agar memfasilitasi setiap penambak garam yang ada di Kabupaten Lombok Timur.
Bupati juga memerintahkan OPD terkait seperti Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Koperasi dan UKM dapat bersinergi sehingga dapat mengubah nasib dan meningkatkan perekonomian petambak garam.
“Dinas Kelautan dan Perikanan bersama Dinas Koperasi dan UKM harus menjalin sinergi untuk meningkatkan perekonomian petambak garam di Lotim,” kata Bupati Sukiman memerintahkan Kedua OPD tersebut.
Sementara itu, Direktur Jasa Kelautan, Ditjen Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Miftahul Huda menyampaikan, diriinya sepakat dengan Bupati Lombok Timur bahwa usaha garam dapat memajukan perekonomian masyarakat
“Bisnis pergaraman akan dapat memajukan perekonomian pada lokasi-lokasi sentral garam,” ungkapnya, Kamis (23/9/21)
Menurutnya, ketika Koperasi yang memiliki andil dalam perekonomian masyarakat mendukung petani garam melalui kerja sama dengan pabrik garam, maka nilai jual garam akan naik. Sehingga akan berdampak terhadap peningkatan perekonomian masyarakat, terutama Kabupaten Lombok Timur.
Kegiatan ini diikuti Pengurus Koperasi kabupaten Lombok Timur. (FMI-001)