LOMBOK TIMUR | FMI – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gunung Rinjani (UGR) meminta Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat (Kejati NTB) untuk transparan terkait hasil pemeriksaan eks Gubernur NTB, TGB. Muhammad Zainul Majid atas dugaan kasus korupsi NCC.
BEM UGR minta Kejati transparan terkait hasil pemeriksaan TGB, dengan alasan agar tidak menimbulkan kegaduhan ditengah masyarakat.
Menurut Presiden Mahasiswa UGR, Ari, terkait dengan dugaan korupsi dalam kasus NCC. Persoalan dasarnya adalah adanya perjanjian Bangun Serah Guna (BSG) antara Pemprov NTB dengan PT. Lombok Plaza yang dimana Gubernur saat itu adalah TGB. “Artinya, TGB yang bertanggung jawab dan yang paling tahu atas pengelolaan aset Pemprov NTB saat itu,” ujarnya
Sebelumnya eks gubernur NTB 2 periode tersebut sudah diperiksa oleh kejati NTB pada kamis, 13 Februari 2025 lalu terkait dengan dugaan kasus korupsi NCC.
Namun yang menjadi kejanggalan setelah dilakukannya pemeriksaan oleh jaksa, kata dia, TGB justru meninggalkan gedung melalui pintu samping dan tidak melewati pintu utama selayaknya saksi yang lain.
“Equality Before Of The Law (Semua orang sama dimata hukum), jangan sampai penerapan hukum dan penegakan keadilan dilakukan dengan cara tebang pilih, sehingga tidak merusak citra negara ini yang dikatakan sebagai negara hukum,” sambungnya.
Kemudian Eri juga mengungkapkan bahwa dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh kejati NTB terhadap TGB harus dilakukan secara transparansi kepada publik, supaya tidak menimbulkan kegaduhan di tengah-tengah masyarakat. “Jangan sampai dilakukan secara sembunyi-sembunyi,” tegasnya
BEM UGR mendesak segala bentuk transparansi kepada publik atas hasil pemeriksaan TGB oleh kejati dengan dugaan korupsi NCC. “Jangan sampai ada yang diistimewakan dan kebal hukum,” tegas Eri.***
