MATARAM | FMI.COM – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Nahdlatul Wathan (UNW) Mataram periode 2022-2023 mengadakan rapat kerja pengurus yang dirangkai dengan Kuliah Umum Manajemen Kepemimpinan, berlangsung di Aula Kampus UNW, Senin (21/02).
Kegiatan tersebut diawali dengan laporan ketua panitia, Rifki Haikal dalam laporannya mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh panitia pelaksana yang telah bekerja keras demi keberlangsungan acara.
Sementara Ketua BEM Universitas, Saefullah Anshori dalam sambutannya menyampaikan rasa hormat kepada Narasumber dan seluruh tamu undangan yang berkesempatan hadir.
Lanjut dia mengatakan bahwa pengurus BEM terdahulu telah melakukan berbagai kegiatan. Akan tetapi, menurut dia itu semua tidak terlepas dari kekurangan.
Karena itu, kata dia, sebagai generasi penerus pada kepengurusan BEM sekarang ini, sudah menjadi tugas kita untuk melengkapi kekurangan-kekurangan tersebut.
“Dalam kepengurusan BEM sekarang ini, kita harus menyuguhkan hal-hal baru dan melengkapi apa yang belum di lakukan oleh kepengurusan terdahulu,” tegas Saefullah
Presiden Mahasiswa UNW Mataram ini juga berharap agar seluruh pengurus organisasi kemahasiswaan (Ormawa) untuk dapat berperan aktif dalam memajukan Universitas dan bersama-sama mengajak para mahasiswa lainnya untuk ikut berpartisipasi dan bersinergi dalam segala bentuk program.
“Segala bentuk program yang di sepakati hari ini, akan kita laksanakan di seluruh cabang Kampus UNW Mataram yang tersebar di NTB,” tukasnya
Kegiatan dilanjutkan dengan pembukaan Kuliah Umum dan Rapat kerja BEM UNW Mataram oleh Rektor Dr. TGH. L. Abdul Muhyi Abidin MA,
Dalam penyampaiannya, ia sangat mengapresiasi BEM UNW Mataram yang sudah silaturrahmi kepada bapak M. Syukri, QH., M.Pd sekaligus menjadikannya sebagai Narasumber di dalam kuliah umum manajemen kepemimpinan.
Lanjut dia menegaskan bahwa mahasiswa tidak hanya di tuntut menjadi mahasiswa agen of change akan tetapi juga di tuntut sebagai job inspirator & job inisiator. Selain itu Mahasiswa juga tidak hanya menerima pengetahuan saja akan tetapi juga bisa mendapatkan pengalaman dan mampu di mamfaatkan di tengah masyarakat.
“Mahasiswa harus menjadi agen of change, kalau bukan mahasiswa siapa lagi? Klok bukan dari lembaga kampus mana lagi?,” kata dia
Karena itu, kata dia, mahasiswa harus menumbuhkan rasa percaya diri dan keberanian, kepintaran bisa belakangan, kita sebagai mahasiswa harus tetap merasa bodoh jangan pernah merasa paling pintar. (FMI)