Lombok Barat, FMI – Rencana Golden Manggis Hotel di Kecamatan Lingsar dan Gedung Seni Budaya di Kecamatan Narmada, sebagai tempat isolasi bagi pasien Covid-19, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid meninjau lokasi sebagai tindak lanjut dari intruksi Pemerintah Provinsi NTB.
Dalam peninjauan tersebut, Bupati Fauzan didampingi Asisten I Setda Lobar Agus Gunawan, Kadis Kesehatan Lobar Hj. Ni Made Ambaryati, Kadis Kominfo Ahad Legiarto, Dirut Rumah Sakit Awet Muda Narmada, dr. Aan Putra Suryanatha, Camat Lingsar Marzuqi dan Camat Narmada Muhammad Busyairi.
Bupati Lobar H. Fauzan Khalid mengatakan, kegiatan peninjauan tempat isolasi terpadu sebagai tindak lanjut instruksi dari Provinsi NTB supaya kabupaten/kota sejak awal mempersiapkan tempat Isolasi Mandiri.
Dikatakannya, salah satu tujuan dari tempat isoman terpadu untuk memudahkan pengawasan, memudahkan pemeriksaan dan termasuk memudahkan untuk memenuhi masyarakat yang terpapar Covid-19.
“Kita sudah menetapkan di Kabupaten Lombok Barat dan sudah kita instruksikan di setiap satu wilayah binaan Puskesmas, minimal harus memiliki tiga tempat isoman terpadu,” kata Bupati Lobar. Kemudian menyebut, kalaupun tiga tempat isoman terpadu tersebut kurang, tetapi kapasitasnya banyak tidak apa-apa.
Peninjauan lokasi isoman terpadu yang pertama di Kecamatan Lingsar, kata dia, Alhamdulillah lokasi tersebut sangat layak yakni di Aula Kantor Camat Lingsar, kemudian rumah dinas dari petugas KB dan di SMK Negeri 1 Lingsar yakni Golden Manggis Hotel.
“Sekarang ini kita melakukan pengecekan di Gedung Seni dan Budaya di Kecamatan Narmada. Dari hasil pengecekan kita di Gedung Seni dan Budaya bisa menampung 20-30 pasien. Kemudian kita akan cek lagi di beberapa lokasi dan kita betul-betul mempersiapkan semuanya,” katanya.
Terkait isoman di tiap desa, dia menyebut, di internal Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Barat berdasarkan evaluasi minimal harus memiliki tiga tempat isoman terpadu di bawah binaan satu Puskesmas.
“Jadi di Lombok Barat ada 20 Puskesmas artinya minimal harus memiliki 60 tempat isoman terpadu,” sebutnya
Masih kata dia, ada beberapa desa juga yang memiliki tempat isoman terpadu yang suda kita cek. kita anggap layak, gampang diawasi, gampang dikontrol termasuk tidak mempersulit petugas dalam proses pengawasan itu dan kita akan tetapkan sebagai tempat isoman terpadu.
Bupati Fauzan berharap, pemda bersama TNI/Polri meminta kepada masyarakat untuk tetap disiplin terkait dengan Protokol Kesehatan.
“Tempat isoman terpadu ini diperuntukkan kepada pasien positif Covid-19 tetapi tidak bergejala. Kalau yang bergejala ringan tetapi butuh perawatan itu sudah kita buat rumah sakit darurat yakni di Hotel Puri Bunga, Rumah Sakit Tripat dan Rumah Sakit Awet Muda Narmada,” tutupnya.
Sementara itu, Camat Narmada Muhammad Busyairi mengatakan, untuk di Kecamatan Narmada sudah disiapkan tempat isoman terpadu di Hotel Puri Ayu di Suranadi dengan kapasitas 9 kamar.
“Kemudian karena di Kecamatan Narmada ini tingkat penularan dan kasus Covid-19 sangat tinggi perlu juga kita persiapkan tempat alternatif yaitu di Gedung Seni dan Budaya ini. Tinggal kita persiapkan sarana dan prasarana pendukung bersama fasilitas-fasilitas untuk olahraga dan lain sebagainya yang nantinya kita koordinasikan dengan pihak desa,” ungkapnya.
Dia menambahkan, kalau di Gedung Seni dan Budaya bisa menampung pasien isoman antara 25-30 orang kalau ini siap dijadikan tempat isoman terpadu.
“Kita semua dan stakeholder termasuk pihak swasta dan perusahaan yang ada di wilayah Narmada untuk ikut berpartisipasi menanggulangi kondisi yang darurat seperti sekarang ini,” harapnya. (FMI-001)