LOMBOK TIMUR

Bupati Lombok Timur Menerima Penghargaan ToA dari Bank Indonesia Perwakilan NTB

×

Bupati Lombok Timur Menerima Penghargaan ToA dari Bank Indonesia Perwakilan NTB

Share this article

LOMBOK TIMUR | FMI.COM – Bupati Lombok Timur, HM. Sukiman Azmy dan kepala daerah lainnya di Nusa Tenggara Barat (NTB) menerima Token of Appreciation (ToA) dari Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB.

Penghargaan tersebut diterima usai mengikuti Talkshow on strategic issues in G20: “Digital Literacy to Optimize Financial Inclusion” di Mataram Senin, 22 Agustus 2022 kemarin.

Penghargaan ToA berupa tujuh pecahan lembar baru uang kertas rupiah tahun emisi 2022 yang telah diluncurkan Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Keuangan pada 18 Agustus 2022.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah dalam acara tersebut mengungkapkan peran Pemerintah Provinsi NTB untuk menekan pertumbuhan minus perekonomian.

Menurut Gubernur dalam menekan pertumbuhan minus perekonomian di NTB melalui Program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang dengan memanfaatkan UKM selama pandemi, sebagai produsen sekaligus pasar dan membeli produk UKM di NTB.

“Setelah kondisi mulai membaik, dampak dari program tersebut telah bermunculan 5.000 UKM di provinsi NTB,” ujarnya

Orang nomor satu di Bumi Gora ini, berharap OJK dan BI dapat mensosialisasikan hasil financial inclution dari talkshow tersebut.

Perekonomian NTB pada 2022, Diperkirakan Tumbuh Hingga 7,2 persen

Kepala Perwakilan Bank Indonesia provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Heru Saptaji memaparkan perkembangan dan isu strategis G20.

Diungkapnya, tantangan perekomonian saat ini tidak mudah. Isu yang dihadapi yaitu scarring effect yang masih mempengaruhi seluruh pelaku ekonomi di belahan dunia, sehingga pemulihan perekonomian global menjadi terbatas.

Menurutnya, tekanan suhu geopolitik Rusia-Ukraina menyebabkan pasokan energi dan pasokan kebutuhan pangan global menjadi terbatas, kemudian stagflasi menyebabkan perekonomian terbatas dan inflasi terus meningkat.

Kondisi ini, sebut Heru, berdampak pada hampir 60 negara rentan mengalami krisis dan 82 negara mengalami kondisi kebutuhan pangan yang akut.

Walaupun demikian, kata dia, kondisi domestik di Indonesia masih jauh lebih baik, kendati berimplikasi terhadap kondisi perekonomian.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia awalnya diperkirakan tumbuh pada 4,7 persen sampai 5,5 persen, namun kini diproyeksikan bias bawah sampai 4,5 persen yang disertai inflasi yang relatif terus meningkat,” katanya

Sementara di NTB sendiri, pada triwulan I 2022 tumbuh 7,73 persen, triwulan II 5,59 persen. Kendati demikian, BI optimis perekonomian NTB tahun 2022 tumbuh dengan perkiraan pada 6,4 – 7,2 persen.

Dijelaskannya, G20 merupakan forum kerja sama multilateral beranggotakan 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). Anggota G20 adalah negara maju dan negara berkembang dengan pendapatan menengah dan tinggi.

“Forum ini dalam sejarahnya merupakan upaya mencari solusi atas kondisi ekonomi global yang dilanda krisis keuangan global tahun 1997-1999,” ujarnya

Kata dia, pertemuan itu nantinya akan melibatkan negara-negara berpenghasilan menengah dan memiliki pengaruh ekonomi sistemik, termasuk Indonesia.

Bahkan pada tahun 2022 Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20 pada November 2022 di Bali.

Ini adalah pertama kalinya Indonesia diberikan kepercayaan dan kehormatan memegang Presidensi G20 terhitung sejak 1 Desember 2021 sampai 30 November 2022.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *