LOMBOK TIMUR

Bupati Lombok Timur Singgung Honorer yang Membengkak dan Efesiensi Anggaran

×

Bupati Lombok Timur Singgung Honorer yang Membengkak dan Efesiensi Anggaran

Share this article

LOMBOK TIMUR | FMI – Jumlah tenaga honorer yang membengkak di pemerintahan Lombok Timur menjadi perhatian khusus Bupati dan Wakil Bupati, Haerul Warisin – Edwin Hadiwija.

Dalam acara syukuran di pendopo Bupati Rabu kemarin, Haerul Warisin terkejut mengetahui jumlah tenaga honorer di daerahnya melonjak drastis dibandingkan dengan era dirinya menjabat Wakil Bupati mendampingi Dr. H. Moch. Ali Bin Dachlan.

Periode kepemimpinan Ali BD – Haerul Warisin, jumlah tenaga honorer berjumlah 2.400 orang dan pada periode kepemimpinan Sukiman Azmy – Rumaksi mencapai 13.500 orang.

“Saya sendiri kaget, dulu waktu saya jadi Wakil Bupati bersama H. Ali BD, honorer yang kami tinggalkan hanya 2.400 orang. Sekarang jumlahnya 13.500. Ini tandanya Lombok Timur subur dan makmur,” ungkap Haerul Warisin, Rabu 5 Maret 2025.

Selain itu, Haerul Warisin singgung jumlah penduduk Lombok Timur yang mencapai 1,4 juta jiwa menjadi tantangan besar dalam pengelolaan anggaran dan lapangan pekerjaan. Jika jumlah penduduk Lombok Timur lebih kecil, kata dia bisa menjadi kabupaten terkaya di nusa tenggara barat (NTB).

“Seandainya kita hanya punya 200.000 penduduk, Lombok Timur akan menjadi kabupaten paling kaya, bahkan lebih kaya dari KSB yang punya tambang emas,” tegasnya.

Haerul Warisin juga menyoroti pentingnya efisiensi anggaran. Bahkan ia mencontohkan kebijakan pemerintah pusat dalam memangkas pengeluaran yang dinilai kurang bermanfaat.

“DPR RI punya anggaran perjalanan luar negeri Rp42 triliun setahun, lalu dipotong 50 persen. Dari yang biasanya satu anggota DPR berangkat 12 kali setahun, sekarang cuma 6 kali. Kan tidak rugi, tapi anggarannya bisa dialihkan untuk hal lain,” ungkapnya.

Kata dia, hasil efisiensi anggaran nasional telah menghemat Rp900 triliun. Sebagian dana tersbut dialokasikan kembali ke kementerian dan BUMN, sementara Rp300 triliun digunakan untuk program peningkatan gizi anak sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui.

“Kami ingin menerapkan konsep ini di Lombok Timur. BUMD yang kita buat nanti harus bisa membantu masyarakat, termasuk menyediakan dapur umum untuk sekolah, pondok pesantren, dan anak-anak SD hingga SMA agar mereka mendapat makanan sehat dan bergizi,” terangnya.

Soal pemangkasan dana infrastruktur oleh pemerintah pusat turut di sorot Bupati Lombok Timur. Bahkan dirinya juga bercerita pernah pertanyakan langsung persoalan tersebut.

“Saya sampai angkat tangan kemarin, kenapa anggaran jalan kami dicoret? Kita ini kabupaten penyangga pangan nasional. Kalau irigasi dan infrastruktur pertanian tidak diperbaiki, bagaimana kita bisa mendukung ketahanan pangan?” jelasnya.

Ia memastikan akan meminta Sekda agar segera menyurati kementerian terkait agar anggaran tersebut bisa dikembalikan.

“Ini bulan puasa, bulan berkah. Mudah-mudahan anggaran itu bisa kembali. Yang jelas, kami ingin masyarakat Lombok Timur lebih sehat, lebih baik, dan lebih sejahtera,” ungkapnya.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *