LOMBOK TIMURNews

Dana BOS Dialokasikan untuk Pelatihan Wasit, Begini Keterangan Kadis Dikbud

×

Dana BOS Dialokasikan untuk Pelatihan Wasit, Begini Keterangan Kadis Dikbud

Share this article

LOMBOK TIMUR | FMI.COM – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lombok Timur menggelar aksi demonstrasi depan kejaksaan negeri Lombok Timur, Kantor Bupati Lotim dan di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lotim, Kamis (31/3)

Informasi yang dihimpun media ini, aksi demonstrasi Mahasiswa Pergerakan tersebut, lantaran adanya dugaan indikasi kapitalisasi Pendidikan dalam pelaksanaan pembuatan soal ujian smester Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Selain itu, yang paling disorot yakni penyertaan dana pelatihan wasit sepak bola yang dianggarkan melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Salah satu orator aksi, Herwadi dalam orasinya mempertanyakan aturan penggunaan dana BOS untuk pelatihan wasit sepak bola.

“Dana BOS sekolah yang seharusnya digunakan untuk pemberdayaan sekolah justru digunakan untuk pelatihan wasit PSSI,” tanyanya lantang di Depan Kantor Bupati Lotim, Kamis (31/3)

Mengenai pertanyaan dana Bos yang digunakan untuk diklat pelatih sepak bola dan wasit bagi guru, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lotim, Ahmad Dewanto menegaskan, itu berdasarkan Permendikbud tentang aturan penggunaan BOS

Penggunaan dana BOS, menurut dia, pertama untuk penerimaan siswa baru, kedua untuk rehab ringan sarana dan prasarana sekolah, ketiga untuk peningkatan kapasitas tenaga pendidik dan peserta didik.

“Kita melalui kebijakan Pemerintah Daerah menganggarkan alokasi untuk subsidi peningkatan kapasitas peserta didik dalam meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, termasuk didalamnya untuk diklat pelatih sepak bola dan wasit,” kata dia dilansir dari salah media, Kamis (31/3)

Hal itu kata dia merupakan amanat dari penggunaan dana BOS. Karena itu relevan guna meningkatkan kemampuan sepak bola bagi anak-anak peserta didik di Lotim. Dengan harapan nantinya muncul pemain-pemain sepak bola yang berprestasi.

“Bagaimana mungkin itu bisa terjadi jika tidak dilakukan persiapan dengan pola-pola pembinaan yang terstruktur,  karena pembinaan ini harus dimulai dari usia anak-anak,” terangnya.

Dikbud saat ini memiliki program Kompetisi Olahraga Siswa Nasional (KOSN) salah satu bidang olahraganya yaitu sepak bola. Diklat itu dilakukan agar siswa mendapatkan pelatihan sepak bola dari pelatih yang telah memiliki sertifikat sesuai dengan standar PSSI.

Ia tidak menampik bahwa tidak semua sekolah yang dilibatkan untuk diklat, karena berbiaya. “Dan kami memilih tidak semua sekolah kami wajibkan karena memang ini berbiaya, sehingga kami analisis sekolah – sekolah yang memiliki dana bos besarlah yang kami minta untuk mengirimkan guru olahraganya dilatih dengan kualifikasi diakui oleh PSSI,” terangnya ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *