NTB

Demo Soal Harga Jagung, HMI Sumbawa Dipukul Mundur Kepolisian

×

Demo Soal Harga Jagung, HMI Sumbawa Dipukul Mundur Kepolisian

Share this article

SUMBAWA BESAR | FMI.COM – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sumbawa gelar aksi demonstrasi depan Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin IV, Kamis 23 Mei 2024.

Aksi tersebut buntut dari kekecewaan HMI terhadap pemerintah dan para pengusaha di kabupaten Sumbawa, karena gagal dalam pengawasan dan menjalankan perintah Badan Pangan Nasional (Bapanas) tentang fleksibilitas harga acuan pembelian di tingkat produsen dan harga acuan penjualan di tingkat konsumen komoditi jagung, dengan Nomor Surat : 136/TS.02.02/K/4/2024.

“Kami melaksanakan aksi demonstrasi di Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin IV, karena pemerintah daerah, pelaku usaha jagung dan DPRD Kabupaten Sumbawa tidak bisa menyelesaikan persoalan ini,” kata Sekretaris Umum HMI Cabang Sumbawa selaku Koordinator Lapangan Aksi

Bandara sebagai objek vital nasional harus di jadikan tempat aksi, jelas dia, karena soal komoditi jagung merupakan pembahasan serius di tingkat Nasional dan seluruh daerah di Indonesia harus tahu bahwa pemerintah kabupaten Sumbawa sedang abai dengan aturan yang dibuat oleh Pemerintah Pusat.

Dalam aksi tersebut, menurutnya, pihak kepolisian Sumbawa bertindak represif terhadap kader HMI. Kader dipaksa bubar dengan cara ditendang, dipukul dan diseret.

“Salah-satu kader kami atas nama Suhra di seret paksa oleh seseorang yang menggunakan helm, masker, berbadan gempal. Polisi yang seharusnya mengayomi mengamankan ikut turut serta menendang, pukul, seret kader-kader HMI,” katanya.


Sementara Ketua Umum HMI Cabang Sumbawa, Yahdil mengatakan, bahwa pihaknya semakin geram dengan tindakan represif pihak kepolisian terhadap massa aksi.

“Kami dari HMI Cabang Sumbawa akan kembali mengawal hal tersebut menuntut Kapolres Sumbawa harus di copot dan oknum-oknum yang telah berlaku kasar tharus di pecat serta segera lepaskan 18 orang kader terbaik HMI Cabang Sumbawa,” tegasnya.

Tak hanya itu, ia juga meminta pelaku usaha jagung yang tidak serius dalam mengindahkan perintah Bapanas dan surat edaran Sekda Sumbawa dengan segera harus di cabut izinya karena telah mengkhianati aturan pemerintah kabupaten Sumbawa.

“Jika apa yang menjadi harapan dan keinginan kami tidak bisa terpenuhi, maka aksi ini akan terus kami lakukan sampai harapan itu bisa tercapai,” imbuhnya.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *