Dompu, FMI – Seorang pelajar bernama Adeng ditemukan meregang nyawa dengan leher yang terlilit tali nilon di dalam rumahnya, Dusun Suka jaya, Desa Kadindi, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Rabu, (3/2/21)
Aiptu Hujaifah, Paur Subbag Humas Polres Dompu mengatakan, peristiwa itu pertama kali diketahui oleh neneknya Sahri Ina Fajri (65) yang tinggal serumah dengan korban. Saat itu, nenek korban sedang memasak di dapur. Ia dikagetkan dengan suara yang jatuh di dalam rumah.
“Sampai di dalam rumah, Sahri Ina Fajri keget melihat cucunya dalam keadaan tidak bernyawa yang masih terlilit seutas tali nilon yang sudah putus. Kemudian berteriak dan menangis sehingga terdengar oleh tetangga,” ujar Hujaifah.
Mendengar teriakan itu, warga sekitar langsung berdatangan dan membantu melepaskan ikatan tali dan mengangkat korban ke tempat tidur.
“Mendapatii laporan itu, Personel Polsek Pekat melakukan oleh TKP. Pihak keluarga mengikhlaskan dan menolak untuk dilakukan visum” terangnya
Hujaifah menuturkan, Korban yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP diduga nekat mengakhiri hidupnya lantaran keinginannya untuk dibelikan sepeda motor tidak bisa dipenuhi oleh ibu dan neneknya.
Selain itu, Adeng juga sangat ingin bertemu dengan ayahnya. Bahkan hal itu sering ia tanyakan kepada ibunya dan selalu dijawab tidak tau. Sehingga korban mengalami depresi dan memilih mengakhiri hidupnya.
“Karena faktor ekonomi yang tidak mencukupi, maka ibu dan neneknya belum bisa memenuhi keinginan korban,” katanya.
Korban selama ini tinggal bersama neneknya. Kedua orang tuanya sudah bercerai saat Adeng berusia 5 tahun, dan sejak saat itu ia tak pernah lagi bertemu dengan ayahnya.
Beberapa hari sebelum kejadian, keluarga sering melihat korban duduk murung dan lebih banyak mengurung diri di dalam rumah
Redaksi-FMI