LOMBOK TIMUR | FMI.COM – Kondisi bangunan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SD-SMP) telah terdata secara rinci oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Timur.
Data yang dihimpun dari program pendampingan kepada seluruh operator sekolah telah disusun menjadi usulan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik melalui aplikasi Krisna.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Dikbud Lotim Izzuddin pada Fokus Media Indonesia, 9 Agustus 2022.
Dari hasil verifikasi kita, sebut dia, total anggaran yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan pembangunan berjumlah sekitar Rp 300 miliar lebih.
Sehingga dari jumlah tersebut, lanjut Izzuddin, total yang sudah disetujui pada 2023 mendatang sebanyak Rp 100 miliar lebih.
“Jumlah tersebut terdiri dari SD Rp 58 miliar lebih, dan SMP Rp 41 miliar lebih. Hanya saja, ada sekitar Rp 200 miliar yang masih dalam daftar tunggu atau berwarna kuning pada aplikasi usulan DAK fisik,” tukasnya
Terkait ini, akan kita pertanyakan langsung ke pusat, kata dia, sudah minta izin ke bupati untuk ke Jakarta.
Adapun tujuan Izzuddin ke kementerian untuk memastikan dan mengklarifikasi data usulan yang masuk dalam daftar tunggu. Karena jumlah yang masuk di sana cukup signifkan. Apalagi jika melihat kebutuhan mendasar yang didapatkan dari pendataan kondisi sekolah.
Menurutnya, dengan jumlah yang sudah pasti didapatkan sebesar Rp 100 miliar lebih tersebut, rehab beberapa sekolah yang mengalami rusak sedang dan ringan dipastikan terakomodir di tahun mendatang.
“Insya Allah, yang prioritas sudah kita pastikan akan mendapatkan bantuan tersebut,” jelasnya.
Sebelumnya, ia juga menyayangkan jika DAK Fisik tidak mengakomodir anggaran rehab untuk sekolah rusak berat.
Padahal saat ini, kata dia, yang sangat dibutuhkan dan cukup memperihatinkan di puluhan sekolah di Lombok Timur adalah hal tersebut. Terutama sekolah yang terdampak gempa bumi 2018.***