LOMBOK TIMUR | FMI.COM – Desa Rumbuk sejatinya telah menyelenggarakan seleksi Kepala Wilayah (Kawil) pada Senin (7/2) kemarin dengan aman dan lancar, bertempat di ruang kelas TK Dharma Wanita.
Pansel tersebut untuk mengisi posisi Kawil di 5 Wilayah yang baru saja terbentuk, diantaranya yakni Dusun Nurmujahidin, Dusun Kuang Utik, Dusun Tanggga Lisung, Dusun Teming Indah, dan Dusun Rejeng Jaya.
Kendati berjalan aman dan lancar sejak proses penjaringan hingga penetapan Kawil terpilih, rupanya proses seleksi meninggalkan kesan miring bagi peserta yang mengikuti pansel tersebut. Ujian tertulis yang dilaksanakan dengan format tes akademik sebanyak 100 butir soal dan wawancara itu dinilai syarat dengan kejanggalan.
Salah satu peserta, Sulhan mengatakan bahwa kejanggalan muncul ketika rombongan Dinas pemberdayaan masyarakat dan desa (PMD) Lombok Timur tiba dengan pasukan lengkap bersama Kepala Dinas ke tempat pelaksanaan tes.
Ia mengaku khawatir terhadap intervensi penuh dari Dinas PMD ketika memeriksa lembar jawaban peserta sehingga memunculkan spekulasi yang brrmacam-macam.
“Saya kaget ketika rombongan datang, arahan panitia yang semula mengatakan akan mengoreksi sendiri hasil tiba-tiba berubah dengan cepat. Jadi semuanya dihandle penuh dari Dinas tanpa campur tangan pansel. Dalam hati saya katakan ada apa ini,” ungkapnya.
Sulhan kemudian mempertanyakan unsur transparansi yang selalu dikedepankan panitia seleksi. Ia mengaku tidak tahu menahu secara rinci hasil tes yang telah diselesaikan.
“Saya tidak tahu pada lembar soal mana tempat kesalahan dan jawaban benar, hanya dapat angka akhir. Nilai akhir peserta yang lolos pun sangat identik antara 84 dan 85,” ungkapnya.
Pada akhirnya, kami tetap menghargai setiap hasil yang sudah ditetapkan panitia seleksi, semoga hasil tersebut benar-benar murni didapatkan peserta dan dapat bekerja dengan maksimal nantinya setelah dilantik.
Sementara itu Ketua Panitia Seleksi Kawil Desa Rumbuk, Muhamad dengan tegas membantah jika pansel dikatakan terlalu diintervensi. “Ndak ada itu intervensi, sama sekali tidak ada,” tegasnya.
Ia kemudian mengatakan mengantisipasi sejak awal dengan meminta bantuan kepada pemerintah terhadap tahapan penyeleksian. “Kami sebagai panitia bekerjasama dengan itu, karena dari awal-awal sudah kita antisipasi semua supaya jangan ada suudzon terhadap kami panitia, jadi itu tidak ada intervensi,” tegasnya kembali.
Muhamad menambahkan berkaitan dengan proses penyeleksian secara umum berjalan dengan baik dan hasil tes sudah bisa diterima dengan baik oleh peserta.
“Tidak ada itu ini, hasilnya bagus, diterima juga dengan bagus. Begitu peserta menyelesaikan tes akademik kita khususkan ruangan untuk dilakukan pemeriksaan dan alhamdulillah tidak ada itu ini,” ungkapnya menutup. (FMI)
