Lombok Timur, FMI – Bahayanya faham radikalisme membuat stabilitas dan kedamaian suatu negara dapat terancam. Apalagi Dunia Internasional selain ramai dengan issue pandemi juga tengah diguncang kekhawatiran hebat dengan Issue Radikalisme pasca gejolak politik di Afhganistan.
Berikhtiar untuk menangkal menyebarnya faham radikalisme juga menyikapi dekadensi nilai-nilai Nasionalisme dan kebangsaan dewasa ini. DPD II Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) menggelar dialog kepemudaan anti Radikalisme dengan tema “Mewujudkan Pemuda Penerus Perjuangan Bangsa yang Berwawasan Kebangsaan, Religius dan Anti Radikalisme” bertempat di ruang serbaguna aula Kantor Camat Sakra Barat Sabtu (28/8/21)
Kegiatan tersebut menghadirkan 4 Narasumber Kompeten diantaranya Perwakilan Polres Lotim, Kabid Pemberdayaan Pemuda pada Dispora Lotim Saifuddin Zuhri, M.Pd, Tokoh Agama TGH. Gunawan Ruslan, Lc dan Juga salah seorang Pakar Hukum Sahnam, SH.
Hadir juga dalam kesempatan itu Ketua Umum DPD II KNPI Kabupaten Lombok Timur Muhammad Habiburrahman, S.Pd, Kapolsek Sakra Barat Saeful Hadi dan Camat Sakra Barat Mahrup, S.Sos.
Dialog yang dibuka oleh Camat Sakra Barat Mahrup, S.Sos tersebut diikuti oleh puluhan Pemuda yang berasal dari 5 Kecamatan yakni, Sakra, Sakra Barat, Sakra Timur, Keruak dan Jerowaru.
“Ada 3 hal yang pokok pada tema yang kita angkat dalam Dialog Kepemudaan kali ini yaitu Kebangsaan, Religius dan Anti Radikalisme yang menjadi hal penting sebagai ikhtiar menguatkan pemahaman tentang Radikalisme” Jelas Muhammad Ramli, M.Pd ketua panitia penyelenggara saat menyampaikan laporannya.
Masih di mimbar yang sama, pria yang akrab disapa Ramli ini mewakili seluruh panitia juga mengucapkan ribuan terimakasih kepada semua tamu undangan, panitia dan semua yang terlibat sehingga terlaksananya acara ini.
“Terutama kepada Camat Sakra Barat yang telah mendukung penuh kegiatan dialog ini,” kata dia
Ia berharap dengan adanya kegiatan dialog ini akan lahir pemuda yang berwawasan Kebagsaan yang menjadi penerus perjuangan bangsa Religius dan Anti Radikalisme.
Sementara itu, ketua KNPI M. Habiburrohman, S.Pd dalam pidato sambutannya mengatakan, mengajak generasi muda untuk lebih produktif sebagai modal awal membentuk generasi berwawasan, berintegritas dan nasionalis.
“Pemuda harus produktif, baik secara offline maupun online dan dikelola dengan baik dalam mengetahui informasi. Maka secara digitalisasi itu sudah sangat mendukung dalam terbentuknya generasi muda yang berwawasan dan berintegritas dalam memajukan bangsa, ” ujar ketua KNPI Lotim, Sabtu (28/8/21)
Menurut dia, pihaknya juga sangat mengapresiasi dengan Visi dan Misi Kabupaten Lombok Timur yakni Adil, Sejahtera dan Aman.
“Jika ketiga hal tersebut terutama keamanan dilaksanakan dengan baik maka tujuan dari anti radikalisme tersebut secara perlahan tidak lagi buram sehingga keamanan akan bisa terwujud,” jelasnya.
Dialog yang dikemas sederhana di masa pandemi Covid-19 tersebut juga tidak lepas dari penerapan Protokol kesehatan yang ketat dengan penerapan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak) sebagai bagian dari cara pencegahan penularan Covid-19 yang masih belum berakhir.
TGH. Gunawan Ruslan, Lc pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Dhia’ul Fikri Desa Sukarara Kecamatan Sakra Barat dalam kesempatan tersebut menyampaikan 3 hal yang memiliki kaitan erat dengan upaya pencegahan radikalisme yakni, perspektif kearifan lokal terhadap radikalisme, kajian referensi agama terkait dengan radikalisme dan refleksi sejarah terkait dengan upaya penanganan radikalisme yang kompatibel dengan masa sekarang ini.
Sebagai pemateri kedua, Kabid Pemberdayaan Pemuda Dispora Lotim Saifuddin Zuhri, M.Pd menyampaikan tentang penyelenggaraan visi Aman pada perspektif kepemudaan untuk penyelenggaraan kenyamanan dan keamanan dalam bernegara yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila.
“Praktik lokal kepemudaan terhadap upaya penanganan radikalisme dan rekomendasi dari pihak lain untuk pengembangan partisipasi pemuda dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban dalam berbangsa dan bernegara menjadi suatu hal yang harus terus didengungkan,” ujarnya
Sementara itu, perwakilan Polres Lotim menjabarkan perihal upaya melakukan pengayoman terhadap masyarakat dan supremasi hukum terhadap paham radikalisme dan deradikalisasi terutama di kalangan para pemuda.
Menurutnya, faktor yang dapat memicu terjadinya radikalisme, seperti fanatisme yang berlebihan, Ideologi, ekonomi, politik, budaya dan juga kesenjangan sosial. Perbedaan penafsiran terhadap suatu hal akan berdampak buruk bagi kedamaian masyarakat.
Dikatakannya, radikalisme sebagai paham atau aliran yang radikal dalam politik, paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan, sikap ekstrim dalam suatu aliran politik.
“Radikalisme dapat tumbuh dan berkembang karena berbagai faktor seperti faktor pemikiran, ekonomi, politik, sosial, psikologis dan pendidikan,” katanya
Acara dilanjutkan dengan diskusi yang diikuti antusias oleh semua peserta dan dalam kesempatan itu panitia juga memberikan Doorprize untuk 2 orang peserta aktif berupa Voucher Internet. (*)