LOMBOK TIMUR | FMI – Film drama lokal asal Lombok berjudul “The Vengeance of Seher” berhasil mencetak rekor sebagai film Lombok terlaris dengan meraih lebih dari 1 juta penonton di YouTube.
Sejak dirilis di kanal Lenteng Tedes pada 11 Maret 2025, film ini mendapat respons luar biasa dari masyarakat.
Hingga Kamis, 13 Maret 2025 pukul 12.40 WITA, film tersebut telah ditonton sebanyak 1.390.784 kali dan mendapatkan lebih dari 90 ribu tanda suka.
Disutradarai oleh Gagas Fagiara Gamarsese dan diproduksi oleh LENTENG TEDES, film ini mengangkat kisah penuh intrik dan emosi tentang seorang pria bernama burhan yang terobsesi membalas dendam kepada wanita yang dicintainya.
Burhan bertekad menaklukkan hati wanita tersebut untuk menghancurkannya, namun di tengah usahanya, ia dihadapkan pada dilema antara dendam dan cinta yang masih tersisa. Alur cerita yang kuat dan penuh kejutan menjadi daya tarik utama film ini.
Film ini dibintangi oleh sejumlah aktor lokal berbakat, di antaranya Oleng, Nicky Onefive, Oktora Panjisswara, Leni Yulianti, Gagas Fagiara Gamarsese, Zora Bagusty, Qinara, Bq. Hidayat, Iq. Taman, amaq Pardi, amaq Roni, dan Ozil.
Penampilan para pemain mendapat banyak pujian dari penonton karena akting yang memukau dan mampu menghidupkan karakter dengan emosi yang mendalam.
Dukungan dari komunitas lokal dan semangat para pemain menjadi salah satu faktor utama kesuksesan film ini.
Proses produksi film ini melibatkan beberapa pihak, di antaranya GFgsart, Sulastri Mayani, dan Dapur Alam Tv, yang turut berkontribusi dalam mewujudkan karya berkualitas ini.
Para pembuat film merasa bangga dan terharu melihat antusiasme penonton yang tinggi. Mereka berharap keberhasilan “The Vengeance of Seher” dapat menginspirasi sineas muda di daerah untuk terus berkarya dan membawa cerita lokal ke panggung nasional maupun internasional.
Dengan pencapaian ini, “The Vengeance of Seher” membuktikan bahwa film lokal memiliki potensi besar untuk bersaing di industri hiburan.
Keberhasilan film ini di platform digital menjadi tonggak penting bagi perkembangan industri perfilman di Lombok.
Penonton pun berharap ada lebih banyak lagi karya lokal berkualitas yang mampu memberikan hiburan sekaligus mengangkat budaya dan cerita dari daerah.***