Hadirkan Ketua BPPD NTB, Pegiat Wisata Dan Akademisi, HMI Komisariat STP Sukses Gelar TDC

Mataram, FMI – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat STP Cabang Mataram gelar program Tourism Discussion Club (TDC) perdana dengan mengangkat tema “Bagaimana Peran Akademisi dan Praktisi Dalam Mempromosikan Pariwisata Pasca Covid 19” dirangkaikan dengan buka puasa bersama di Ballroom Mandalika Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram, Kamis (29/4/21)

Program kegiatan tersebut digelar dalam rangka mempercepat pemulihan pariwisata NTB pasca pandemi, turut dihadiri langsung mahasiswa dari antar kampus, Kader HMI se Cabang Mataram, alumni HMI dan Dr. Halus Mandala, M.Hum Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram.

Selain itu, dalam agenda itu turut hadir sebagai Narasumber Pegiat Pariwisata Nasional Taufan Rahmadi, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah NTB Ari Germono, dan Akademisi lulusan Australia Lia Rosida M.Dev.,St.


Pada kesempatan itu, Ketua Umum HMI Komisariat STP Mataram dalam sambutannya mengatakan bahwa, tujuan diangkatnya tema diskusi ini agar dapat melahirkan solusi terkait upaya percepatan pemulihan pariwisata salah satunya dengan promosi yang baik, karena menurutnya, promosi sebelum pandemi dan sesudah pandemi pasti akan berbeda mengikuti Demand dari target wisatawan itu sendiri.

“Oleh karena itu, kami berharap dengan adanya program TDC ini dapat memperoleh solusi dari persoalan pariwisata sebelum dan sesudah pandemi ini,” ungkapnya

Pada kesempatan yang sama, Ketua STP Mataram Dr. Halus Mandala, M.Hum mengungkapkan bahwa dirinya sangat mendukung setiap kegiatan mahasiswa, menurunnya, program ini harus tetap dilakukan agar Kampus STP Mataram dapat menjadi kiblat kajian pengembangan pariwisata bagi mahasiswa dengan melakukan sinergi dan kolaborasi yang berkelanjutan.

Sementara itu, diskusi yang dimoderatori oleh Kabid PTKP Komisariat memberikan kesempatan pertama untuk narasumber taufan rahmadi.

Sebagai pembicara pertama, ia mengungkapkan bahwa, dalam promosi pariwisata kita harus mengenali apa yang kita jual dan kepada siapa kita akan menjualnya. Sehingga, kita dapat memetakan potensi destinasi kita untuk target pasar yang kita tujukan.

“Seperti halnya halal tourism yang memang sudah ada di Lombok dan menjadi Life style tentunya target utama pasarnya adalah negara-negara yang mayoritas muslim seperti ditimur tengah,” ungkapnya

Selanjutnya Narasumber ke-dua, Lia Rosida M.Dev.,St mengungkapkan pentingnya promosi yang baik terhadap kemajuan pariwisata kedepan. Karena, menurutnya, memang sebelum wisatawan akan melakukan perjalanan tentunya mereka akan mencari refrensi dari beberapa promosi yang ada dimedia sosial, Website dan promosi yang ada di aplikasi.

“Sehingga dalam menyikapi pariwisata pasca pandemi kita harus benar benar bersinergi terutama dari setiap stake holder pariwisata yang ada,” jelasnya

Lanjut narasumber ke-tiga, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) Ari germono memaparkan kondisi pariwisata kita yang saat ini sedang dalam fase transisi lepas dari masa pandemi.

Ari sapaannya mengatakan, kondisi pariwisata yang saat ini sedang dalam fase transisi ini tentunya memungkinkan akan terjadi gelombang arus balik besar. Artinya kata Ari, akan ada banyak wisatawan yang melakukan perjalanan wisata setelah pandemi selesai.

“Karena memang masyarakat disetiap wilayah bahkan negara sudah bosan diam dirumah dan haus akan berwisata, persiapan dalam hal pemenuhan kebutuhan berwisata sehat harus kita sediakan dan promosikan,” tandasnya

Redaksi-FMI