SUMBAWA | FMI.COM – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sumbawa bersama Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Universitas Samawa (Unsa) mengadakan kegiatan Sarasehan Demokrasi dengan dihadir pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa.
Kegiatan yang bertajuk “Pilkada Sumbawa : Membangun Asa Meraih Tujuan” tersebut dihadiri oleh badan pengawas pemilu (Bawaslu) serta seluruh lapisan masyarakat Sumbawa yang tergabung dalam berbagai lembaga organisasi kemahasiswaan dan kepemudaaan serta Forkopimda setempat.
“Sumbawa hari ini sedang tidak baik-baik dengan terjadinya ketimpangan sosial di masyarakat,” kata Ketua DPD KNPI Kabupaten Sumbawa, Aryan Perdana Putra, baru-baru ini.
Sehingga dengan adanya kegiatan ini, kata dia, pihaknya membuka ruang diskusi untuk bersama-sama mencari solusi akan permasalahan yang terjadi di Sumbawa dengan menyampaikan ide dan gagasan serta harapan untuk Sumbawa ke depan.
Dalam kegiatan ini, jelasnya, setiap pasangan calon dilarang untuk berkampanye tetapi forum untuk bertukar pikiran dan gagasan.
Ketua Umum HMI Cabang Sumbawa, Yahdil dalam sambutannya mengatakan, pemuda dan mahasiswa merupakan harapan untuk kemajuan suatu bangsa maupun daerah, tentunya ketika siapapun pemimpin yang terpilih nantinya janganlah sampai anti dengan organisasi kepemudaan dan mahasiswa karena stigma yang terbangun bahwasanya OKP selalu menjadi Oposisi dengan mengedepankan demonstrasi padahal sebenarnya banyak ruang untuk berkolaborasi antara pemerintah dan OKP untuk membangun Sumbawa yang lebih baik lagi 5 tahun ke depan.
“Pemuda dan mahasiswa haruslah tetap menjaga nilai-nilai independensinya bukan malah mengedepankan sifat-sifat pragmatisme hanya untuk kepentingan golongan,” ujarnya
Rektor Universitas Samawa, Prof. Dr. Syaifuddin Iskandar menyampaikan, kegiatan ini merupakan semangat untuk melihat Sumbawa yang lebih baik lagi ke depan dengan mengedepankan nilai-nilai silaturahmi dan berpesan kepada seluruh calon bupati dan wakil bupati yang terpilih nantinya tidak boleh mengedepankan politik balas dendam yang berimbas kepada PNS/ASN yang ada di kabupaten Sumbawa.
“Tentu seluruh Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa ini, kita di Unsa punya hubungan kekerabatan dan pertemanan yang baik, tetapi saya sebagai PNS tentu sangat menjaga Netralitas saya dan berada di tengah-tengah dan jika dibutuhkan saya sebagai orang tua tentu bisa memberikan ide dan sumbangsih gagasan untuk Sumbawa kedepan,” tukasnya.***
