LOMBOK TIMUR | FMI.COM – Dinda Rahma Ayu, siswi madrasah aliyah negeri (MAN) 1 Lombok Timur sabet juara tiga lomba essai tingkat nasional yang digelar Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Lomba tersebut bertajuk National Critical Essay Competition 2022 dengan tema Pembaharuan Hukum Nasional di Era Revolusi Industri 4.0.
“Pada gelaran lomba ini, MAN 1 Lombok Timur mengirimkan 3 siswa yang aktif mengikuti pembinaan,” ujar Munawir Hadi selaku pembina.
Dari tiga siswa yang dikirim, jelas dia, hanya dua siswa yang melaju ke babak persentasi dan satu diantaranya meraih prestasi yang membanggakan, apalagi di salah satu PTN terbaik di Indonesia.
“Kami sangat berbahagia dan bersyukur, tim siswa kami yang berada di daerah bisa bersaing dengan siswa hebat se Indonesia. Ini kado yang sangat membanggakan di momentum hari guru nasional 2022,” ungkap Munawir penuh kegembiraan.
Dari informasi yang dihimpun, Dinda Rahma Ayu menerima reward berupa piagam dan dana pembinaan dari panitia karena keberhasilannya.
Kepala MAN 1 Lombok Timur, M. Nurul Wathoni menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas prestasi luar biasa, karena siswanya sukses bersaing dengan sekolah-sekolah hebat lainnya di PTN terbaik di Indonesia. “Ini membuktikan bahwa siswa MAN 1 Lombok Timur sudah mandiri berprestasi dan bisa sejajar dengan sekolah unggulan lainnya,” ujarnya
Atas prestasi tersebut, jelas dia, pihak madrasah akan memberikan reward kepada siswa melalui program tebus prestasi sebagai bentuk suport atas ikhtiar siswa dalam merebut prestasi.
“Prestasi anak madrasah NTB sudah sejajar dengan sekolah unggulan, ini dibuktikan bukan saja dalam bidang non akademik tapi juga dalam bidang akademik,” kata Plt Kanwil Kemenag NTB, H. Zamroni Aziz
Buktinya, kata dia, di momentum hari guru Nasional siswa dan guru MAN 1 Lombok Timur telah menunjukkan prestasi dengan sukses meraih juara lomba essai hukum di Universitas Indonesia. “Ini kado yang indah bagi kami di kemenag NTB di momentum Hari Guru Nasional 2022,” ungkapnya
Sebagai informasi, essai yang ditulis Dinda Rahma Ayu berjudul “Urgensi Pembuatan Aplikasi ALONE (All For One) dan Pengesahan RUU PDP”.
Dinda Rahma Ayu menceritakan bahwa dalam essai yang ditulisnya tersebut memuat tentang kisruh penyalahgunaan data pribadi, di mana menurutnya, hal itu bukanlah suatu yang baru di Indonesia lebih-lebih dalam dunia perekonomian.
“Pemerintah memiliki peran vital dalam menjaga data pribadi warga negaranya yakni dengan cara pengesahan RUU PDP sebagai payung hukum (Nilai instrumental),” ujarnya
Namun hal tersebut, jelas dia, bersifat represif diperlukan upaya preventif untuk melindungi data penduduk dengan membuatkan aplikasi yakni ALONE (all for one). Di mana pemerintah memiliki kontrol, pengawasan dan perlindungan.***