LOMBOK TIMUR | FMI.COM – Kabupaten Lombok Timur kembali mencatat penurunan indeks perkembangan harga (IPH) tertinggi secara nasional. Pada pekan ke-dua penurunan mencapai 8,36 persen, kemudian pada pekan ke-tiga penurunan mencapai 8,99 persen.
Hal tersebut terungkap pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2023 yang diikuti penjabat (PJ) Bupati Lombok Timur, Juaini Taofik di damping PJ Sekertaris Daerah Hj. Baiq Miftahul Wasli dan sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup kabupaten Lombok Timur.
Rapat tersebut dipimpin Inspektur Jendral Kementrian Dalam Negeri (Mendagri) Tomsi Tohir Balaw, berlangsung Rabu, 27 Desember 2023.
Tomsi Tohir mengingatkan daerah-daerah dengan inflasi tertinggi untuk melakukan upaya pengendalian harga. Secara khusus ia juga mengingatkan daerah yang belum melakukan gerakan menanam, utamanya cabai rawit, yang merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi. Ia berharap gerakan menanam cabai ini dapat dilakukan secara berkelanjutan.
Terkait hal tersebut, Direktur Perbenihan Hortikultura Kementerian Pertanian Inti Pertiwi Nashwari menyampaikan kepada para kepala daerah yang mengikuti kegiatan menyatakan bahwa Kementerian Pertanian mendukung kebutuhan kepala daerah terkait produk pertanian, termasuk cabai rawit.
Ia merekomendasikan sejumlah sentra produksi cabai yang dapat menjadi referensi untuk menjalin kerja sama antar daerah guna stabilisasi harga cabai. Lombok Timur adalah satu diantara sentra tersebut.
Produksi cabai rawit Lombok Timur pada Desember mencapai 2.206 ton, sementara di Januari 2024 diperkirakan mencapai 10.599 ton, Februari 4.669 ton dan Maret di angka 2.635 ton.
Selain cabai rawit, bawang merah menjadi salah satu komoditas penyumbag inflasi. Kendati pada Desember, produksi (siap pakai) bawang merah Lombok Timur yang juga merupakan sentra hanya mencapai 73 ton,a kan tetapi diperkirakan pada Januari 2024 produksi akan mengalami peningkatan hingga 1.300 ton lebih.
Inti menegaskan pentingnya kepala daerah mengetahui kebutuhan di daerah masing-masing, sehingga dapat melakukan upaya tanam yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut, utamanya pada puasa dan lebaran mendatang.***
Jelang Akhir Tahun, IPH Lombok Timur Tertinggi Nasional Mencapai 8,99 Persen
