LOMBOK TIMUR

Juiani Taofik Rakor dengan Mendagri: Dihimbau Waspadai Ketersediaan Sembako di Masa Kampanye

×

Juiani Taofik Rakor dengan Mendagri: Dihimbau Waspadai Ketersediaan Sembako di Masa Kampanye

Share this article

LOMBOK TIMUR | FMI.COM – Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Pekan Pertema November 2024 yang berlangsung Senin, 4 November 2024.

Dalam rakor tersebut, nampak Pj. Bupati didampingi Asisten bidang Perekonomian dan Pembangunan serta sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

Rakor dipimpin Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian berlangsung secara hybrid.

Mendagri membuka kegiatan tersebut dengan menyampaikan sejumlah arahan. Salah satu penekanan adalah untuk mewaspadai ketersedian sembako, utamanya pada masa kampanye seperti saat ini.

Ia menilai tidak sedikit pasangan calon yang memanfaatkan sembako untuk menarik simpati masyarakat pada pelaksanaan Pilkada.

“Perlu kita waspadai, adanya,  mungkin, calon-calon kepala daerah yang menggunakan instrumen sembako untuk bagi-bagi dan lain-lain. Karena kalau menggunakan uang takut money politic,beras diborong,” tambahnya.

Karena itu ia meminta kepala daerah untuk melakukan antisipasi dengan melakukan pengecekan stok mulai dari Bulog hingga pasar dan pedagang. Sehingga ketika terjadi kelangkaan dapat segera digelontorkan.

Masih terkait pelaksanaan Pilkada, Mendagri Tito juga berharap Pemerintah Daerah dapat memberikan pemahaman atau edukasi bagi para calon kepala daerah terhadap inflasi. Ia melihat sejumlah calon kepala daerah yang kurang memahami inflasi.

Sementara badan pusat statistik (BPS) mencatat inflasi dari bulan September ke bulan Oktober adalah 0,08 persen, sementara inflasi tahun ke tahun terhitung sejak Oktober 2023 hingga Oktober 2024 adalah 1,71 persen dan inflasi tahun kalender Oktober 2024 hingga Desember 2023 sebesar 0,82 persen.

Hal tersesebut akibat dorongan deflasi dari sektor tranposrtasi, yaitu adanya penyesuaian harga BBM non subsidi yang dilakukan Pertamina. Penurunan 6-7 persen terjadi pada Pertamax, 8-9 persen Pertamax Turbo, 9-10 persen untuk Dexlite dan Pertamina Dex.

Faktor lainnya adalah kenaikan harga kelompok makanan dan minuman yang diantaranya disebabkan menurunnya produksi bawang merah. Kenaikan harga juga terjadi pada kelompok perawatan pribadi dan lainnya akibat tren peningkatan harga emas dunia yang terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *