LOMBOK TIMUR

Kapolres Lombok Timur: Bapera Harus Konsisten Mempertahankan Kesatuan Bangsa

×

Kapolres Lombok Timur: Bapera Harus Konsisten Mempertahankan Kesatuan Bangsa

Share this article



LOMBOK TIMUR | FMI.COM – Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) Kabupaten Lombok Timur diharapkan jadi organisasi kepemudaan yang konsisten menjadi rumah kebangsaan atau wadah bagi para pemuda dan mahasiswa Indonesia berdiskusi memecahkan masalah terkait isu-isu terkini.

Demikian disampaikan Kapolres Lombok Timur AKBP Hery Indra Cahyono, saat lakukan diskusi terkait ketertiban, stabilitas keamanan dan kebangsaan.


Kapolres juga berharap agar Bapera menggagas konsep untuk terus menjaga serta mempertahankan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia demi mewujudkan visi Indonesia Emas.

“Saya sangat apresiasi kepada Bapera yang telah melakukan pelatihan bela negara di Cibubur Jakarta bekerjasama dengan Mabes Polri dan Mako Brimob,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Jum’at, 2 September 2022.

Sementara itu, Sekretaris Bapera Muhammad Paisal Pajri menyampaikan terima kasih kepada Bapak Kapolres yang telah menyerahkan Sertifikat Bela Negara kepada 35 orang peserta secara simbolis.

Menurut dia, kebaikan harus terus tumbuh dan berkembang memenuhi seluruh ruang kehidupan sosial kita. Tak terbatas ruang, tak terbatas waktu.

“Terimakasih kepada saudara ketua Bapera kabupaten Lombok Timur dan segenap pengurus yang dengan penuh dedikasi terlibat pada seluruh kegiatan Bela Negara di Cibubur Jakarta,” tukasnya

Dalam keterangan tertulisnya, Muhammad Paisal Pajri mengatakan, masih saja ada yang belum beranjak akil-balig dalam berbangsa dan bernegara. Semisal para elite negeri yang gemar melakukan polarisasi rekayasa sosial.

“Kita ketahui politik selalu saja menjadi medan rekayasa sosial, medan pertarungan tempat manusia seharusnya melahirkan ide-ide kreatif yang melampaui hal-hal yang bersifat identitas, please jangan lagi menggunakan isu murahan itu untuk meraih kuasa,” pungkasnya

Berpolitiklah secara elegan, sebut dia, dengan menghadirkan ide-ide brilian, bukan malah menyemai bibit kebencian, mengoyak-ngoyak kebinekaan.

“Indonesia itu lahir dan hidup untuk seluruh rakyat Indonesia tanpa kecuali, janganlah suka mengkotak-kotakkan, sebab kita adalah kesatuan tanpa diksriminasi, kebersamaan tanpa dominasi, keutuhan tanpa serpihan, harmoni tanpa arogansi, ingat Indonesia milik semua itu sudah disegel oleh konstitusi,” sebutnya

Paisal Pajri mengingatkan, ancaman keindonesiaan bukan hanya separatisme fisik, melainkan dapat berupa separatisme nonfisik dalam segala hasrat hegemoni, dominasi, dan oligarki atas nama apa pun dan oleh siapa pun atau kelompok mana pun.

“Mari kita semua lebih-lebih elite bangsa niscaya memupuk jiwa kenegarawanan yang meletakkan kepentingan Indonesia di atas kepentingan diri, kroni, kelompok, golongan, dan segala primordialisme yang mencederai keindonesiaan,” ujarnya

Dikatakannya, jiwa kenegarawanan yang luhur itu mesti dijadikan alam pikiran, sikap, dan orientasi tindakan nyata dalam berbangsa dan bernegra.

Bukan jiwa kenegarawanan sebagai slogan yang indah pada narasi kata dan retorika, kata dia, melainkan miskin tindakan dan bukti nyata.

“Jiwa kenegarawanan yang autentik antara kata dan perbuatan, bukan dalam jargon heroik kebinekaan dan keindonesiaan yang terkunci dalam verbalisme NKRI harga mati hanya untuk kepentingan diri sendiri,” cetusnya

Bagi kaum beriman, lanjut dia, jiwa kenegarawanan dalam berbangsa dan bernegara mesti lahir dari tauhid yang menundukkan segala amaliyah diri di atas otoritas Allah Yang Maha Kuasa.

Sebab menurut dia, kuasa duniawi itu nisbi dan titipan Tuhan yang mesti dirawat dengan jiwa terpercaya.

Bahkan sebut dia, mandat kekuasaan duniawi bagi orang-orang beriman bukanlah barang indrawi yang mesti dikuasai menjadi milik sendiri dengan arogansi dan lupa diri.

“Takhta itu amanah sangat berat yang harus dipertanggungjawabkan di mahkamah Tuhan,” tukasnya

Pada akhir penyampaiannya, Sekjen Bapera mengingatkan dengan menyampaikan firman Allah dalam surah An-Nisa ayat 58.

“Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.” kata dia mengutip firman Allah dalam Al-quran.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *