LOMBOK TIMUR | FMI – Beredar inforamsi seorang bayi berusia tiga bulan asal Desa Batu Nampar Selatan meninggal dunia akibat tak mendapatkan pelayanan dan obat dari puskesamas Sukaraja.
Setelah menerima informasi tersebut, media ini langsung konfirmasi Kepala Puskesmas Sukaraja, Muksan Efendi, Minggu 7 September 2025.
Dalam keterangannya, Maksun Efendi membantah tudingan bahwa pihaknya tidak memberikan pelayanan terhadap bayi Ahmad Al Farizi Arham Putra.
Ia menegaskan bayi Ahmad tidak meninggal di puskesmas. Melainkan di Rumah Sakit Patuh Karya Keruak.
Menurut Muksan, bayi tersebut datang sekitar pukul 21.00 Wita dengan keluhan muntah dan diare.
Setelah petugas piket memeriksa korban, kata dia, petugas menyarankan keluarga agar membawanya ke RS Patuh Karya. Karena kondisi pasien berusia 3 bulan berisiko tinggi gagal dipasangi infus.
“Petugas khawatir karena usia masih tiga bulan. Makanya diarahkan ke rumah sakit agar bisa mendapat cairan dan penanganan maksimal,” jelas Muksan.
Namun, sambungnya, pihak keluarga tetap meminta obat sirup. Karena bukan sirup yang pasien tersebut butuhkan, petugas menyatakan tidak tersedia obat jenis tersebut di UGD.
Setelah itu, keluarga memilih mencari sirup di apotek H. Amir dan tidak langsung membawa bayi ke rumah sakit. Melainkan membawanya pulang terlebih dahulu.
“Jadi, kronologisnya di puskesmas jelas, pasien sudah disarankan ke rumah sakit. Hanya saja keluarga tidak langsung membawa ke RS Patuh Karya, tapi pulang dengan membawa sirup. Itu yang perlu diluruskan,” tegas Muksan.***