LOMBOK TIMUR | FMI.COM – Protes terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terus berlanjut di Lombok Timur.
Hampir satu pekan terakhir ini, gelombang massa mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Timur, dengan tuntutan menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.
Bahkan, Karang Taruna Kabupaten Lombok Timur juga dengan tegas menolak kenaikan harga BBM bersubsidi ini. Karena berdampak buruk bagi masyarakat menengah kebawah.
Demikian disampaikan saat hearing dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Timur, Kamis 8 September 2022.
Menurut Ketua Karang Taruna Kabupaten, Samsul Hadi, kenaikan harga BBM berdampak buruk bagi masyarakat menengah kebawah.
Hal ini, kata dia, dapat mempercepat terjadinya inflasi yang tinggi dan bahkan dapat meningkatkan jumlah orang miskin di Indonesia.
“Karena itu, secara tegas kami menolak kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi,” katanya
Sementara itu, Wakil ketua DPRD Lombok Timur, H. Daeng Paelori mengakui bahwa hampir satu pekan terakhir ini sudah banyak organisasi kemahasiswaan yang demonstrasi menyampaikan aspirasi terkait kenaikan harga BBM.
Tuntutan Karang Taruna ini sama dengan mahasiswa yang demo sebelumnya, kata dia, tuntutan mereka apa adanya, tidak mengada-ada, melainkan itu juga keinginan masyarakat.
“Karang Taruna Kabupaten Lombok Timur ini mewakili suara masyarakat,” tegasnya
Usai hearing, Karang Taruna Kabupaten dan DPRD Lombok Timur menandatangani nota kesepakatan bersama dan berkomitmen menolak secara tegas kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi.
Kemudian, mereka bersepakat mendesak pemerintah untuk secara serius dan sungguh-sungguh memberantas mafia BBM dan mendesak pemerintah untuk segera menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran
Karang Taruna Kabupaten Lombok Timur juga mendorong pemerintah untuk melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. ***
Karang Taruna Kabupaten Lombok Timur Datangi DPRD, Protes Kenaikan Harga BBM Bersubsidi
