MATARAM

Keberatan Isi Ceramah Ustadz MQ, Ratusan Warga Sekarbela Datangi Polda NTB

×

Keberatan Isi Ceramah Ustadz MQ, Ratusan Warga Sekarbela Datangi Polda NTB

Share this article

Mataram, FMI – Warga Sekarbela kota Mataram melakukan aksi damai di Mapolda Nusa Tenggara Barat (NTB), aksi ini dipicu lantaran warga tersinggung dengan isi ceramah Ustaz Mizan Qudsiah yang diduga menghina makam-makam leluhur dan keramat di Lombok.

Aksi masyarakat Sekarbela dimulai dari titik kumpul di Islamic Center dikawal oleh anggota Patroli Polsek Mataram sampai depan Mapolda NTB.

“Kami sangat tersakiti karena di dalam video pengajian tersebut, yang menamakan dirinya ustaz atau siapapun. Tapi bukan ustaz namanya kalau tidak menjaga keutuhan dan ketentraman,” ujar massa di depan Polda NTB, Minggu (2/1) kemarin dilansir dari VIVA.co.id

Menurut masa aksi, kalau masalah tersebut tidak ditindaklanjuti, maka pihaknya akan menyiarkannya di dua masjid. Tadinya kami (masa aksi, red) ingin bergerak langsung menuju Lombok Timur. Tapi dengan saran beberapa orang tua kami, kita cukup laporkan ke Polda NTB.

Kedatangan massa mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian. Aksi tersebut berlangsung damai. Perwakilan massa diberi kesempatan masuk ke Polda untuk menyerahkan laporan kepolisian.

Warga menduga Ustaz Mizan Qudsiah, merupakan Wahabi yang berkomentar buruk soal tradisi umat Islam di Lombok yang sering berziarah makam.

“Makam-makam yang selama ini dimuliakan oleh orang-orang muslim yang ada di Lombok, dia dengan sangat fulgar mengatakan tidak ada makam keramat, tetapi itu makam tain acong,” kata massa.

Sebelumnya, viral potongan video Mizan Qudsiah yang berceramah soal makam keramat di Lombok. 

“Makam Selaparang, Bintaro, Sekarbela, Loang Baloq, Ali Batu, Batulayar, kuburan tain acong, keramat tain acong (tai anjing),” katanya dalam potongan video.

Namun video versi lengkap yang diunggah di akun YouTube tersebut telah diubah ke setelan privasi, sehingga tidak dapat diakses.

Aksi warga Sekarbela ini mendapat pengawalan dari Polresta Kota Mataram. Sehingga aksi berjalan dengan tertib, sesuai dengan tujuannya yakni aksi Damai.

Kapolresta Mataram menyampaikan permohonan maaf Kapolda NTB karena belum bisa menemui masa aksi. Lantaran Kapolda masih memantau jalannya pengamanan Tahun Baru.

“Kami akan tindak lanjuti, akan diatensi permasalahan yang disampaikan masyarakat, kami mohon waktu untuk didalami oleh team sesuai dengan atensi Bapak Kapolda NTB,” ujarnya

Pihak Kepolisian, kata dia, akan memfasilitasi dan mempertemukan pihak-pihak terkait sehingga tidak menyebar permasalahan yang terjadi ke arah yang lebih anarkis.

Sebelumnya, pada Minggu (2/01) dini hari Markas Assunnah di Lombok Timur yang dipimpin Mizan Qudsiah dirusak massa.

Berdasarkan penelusuran tim media, tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut, namun ada 11 unit kendaraan dirusak massa. Empat mini bus dan tujuh sepeda motor dirusak dan dibakar massa.

“Sekitar jam 2.30 Wita kelompok masyarakat kurang lebih 300 orang melakukan penyerangan di Markas Assunnah,” kata Kapolres Lombok Timur, AKBP Herman Suryono.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *