LOMBOK TIMUR – FMI.COM
Kepala LLK Selong mengharapkan semua Desa di kabupaten Lombok Timur (Lotim) berkolaborasi untuk mewujudkan Desa mandiri dengan menjadikan BUMDes sebagai peluang usaha meningkatkan pendapatan asli desa (PADes) melalui unit-unit usaha perbengkelan.
“Misalkan unit usaha bengkel las, elektro dan otomotif. Sedangkan untuk tenaga ahli dari anak-anak muda yang menganggur di desa setempat. Namun terlebih dahulu di berikan pembinaan dan pelatihan di LLK Selong,” ujar Kepala LLK Selong saat ditemui di ruang kerjanya.
Menurut dia, setelah anak – anak muda diberikan pelatihan dan pembinaan sebagai ahli. Desa tinggal menyiapkan tempat kerja, fasilitasi alat dan modal untuk menuju Desa mandiri.
Berdasarkan hasil survey, kata dia, rata – rata bengkel mendapatkan kemasukan satu hari Rp. 200.000. Jika masing – masing Desa memiliki tiga bengkel maka penghasilan setiap harinya Rp. 600.000.
“Jika hasil tersebut dibagi dua dengan pengelola, maka desa mendapatkan Rp. 300.000 dalam satu hari dan Rp. 9.000.000 dalam setiap bulan,” pungkasnya
Namun yang menjadi permasalahan sekarang ini adalah kolaborasi sharing anggaran dan sharing program. kata dia, apabila ajakan tersebut diterima oleh Desa, makan pihaknya tinggal melakukan Follow up dengan duduk bersama pihak Desa.
Masih kata dia, uraian – uraian yang disampaikan hanya menjadi contoh, karena sub usaha itu harus di sesuaikan dengan potensi yang ada di setiap Desa.
“Kami akan terus mendorong agar Desa bisa berkolaborasi dengan LLK Selong untuk memperhatikan potensi desa,” ungkapnya
Lebih lanjut ia menegaskan, saat ini dalam tahap penyusunan silabus disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja dan kompetensinya. “Kami juga pernah melakukan koordinasi dengan pihak ITDC untuk distribusi tenaga kerja sesuai kompetensi yang dibutuhkan oleh perusahaan,” tutupnya. (Dedy/FMI)
