Artikel

Kesadaran Masyarakat Terhadap Ekonomi Islam Di Desa Bujak Masih Kurang

×

Kesadaran Masyarakat Terhadap Ekonomi Islam Di Desa Bujak Masih Kurang

Share this article


Oleh : Nurul Laelatul Wahidah (Fakultas Ekonomi Program Studi Ekonomi Islam Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat)

Lombok Tengah, FMI – Kesadaran masyarakat terhadap ekonomi islam didesa bujak kecamatan batukliang masih kurang. Kedengarannya ekonomi islam masih asing ditelinga mereka dan masih banyak yang belum mengetahuinya secara luas terutama yang awam, hanya sebagian yang mengetahui keberadaan ekonomi islam.

Banyak keraguan tentang bagaimana eksistensi ekonomi islam itu sebagai model alternative sebuah sistem tidak terelakan. Namun, sebagian masyarakat bujak mengatakan, bahwa ekonomi islam itu hanyalah akomodasi sama seperti sistem capital dan sosialis.

Karena terbiasa, masyarakat bujak banyak menganut ekonomi konvensional seperti meminjam pinjaman uang dibank konvensional dengan bunga yang lumayan tinggi. Ekonomi islam itu sama-sama mengeluarkan bunga walaupun sistemnya syariah dan praktiknya sama dengan ekonomi konvensional :”ujarnya”

Praktik ekonomi konvesional lebih dahulu dikenal oleh masyarakat dan bersentuhan dengan konsep ekonomi konvesional diberbagai bidang asumsi, produksi, dan distribusi. Sehingga pemahaman baru tentang ekonomi islam sulit diterima oleh masyarakat bujak.

Hingga saat ini masyarakat bujak terutama yang awam masih bergantung pada penerapan ekonomi konvensional. Sebagai contoh banyak ibu-ibu pedagang kaki lima, pedagang pasar lebih memilih mendapatkan modalnya dari para rentenir yang menerapkan bunga yang cukup tinggi. Ibu-ibu lebih memilih rentenir karena tidak memerlukan syarat yang menurut mereka merepotkan “ujarnya”

Nah, mendengar berbagai pendapat masyarakat bujak, bahwa kehadiran ekonomi masih kurang dan masih kurang manfaatnya. Hal ini karena upaya publikasi kepada masyarakat yang masih sangat minim. Maka dari itu, masyarakat bujak sulit menerima ekonomi islam karena dipandang baru.

Untuk itu perlunya mengadakan sosialisasi terhadap tokoh-tokoh masyarakat agar terwujudnya perekonomian berbasis islami dengan melakukan promosi produk-produk massal dengan membagikan brosur produk secara gratis. Jadi, masyarakat akan lebih mudah mengenal dan merasakan manfaat dari ekonomi istam tersebut.

Hal ini kita sebagai warga Negara Indonesia yang kebanyakan mayoritasnya adalah islam, harus menerapkan sistem ekonomi yang berbasis syariah guna terciptanya pengembangan perekonomian syariah yang kondusif dan harmonis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *