Lombok Timur, FMI.com. Sore itu, Minggu (18/10) Tim Redaksi Fokus Media Indonesia melakukan perjalan menuju arah Terara, Desa Kalianyar.
Senja mulai menghilang, suara adzan pun berkumandang, akhirnya kami sampai di tujuan, di sana kami mendengar suara lantunan ayat suci dari seorang anak, kemudian kami pun tertarik dan mendekati suara tersebut.
Suara itu mengarahkan kami ke lokasi Rumah Tahfiz di dusun prabuanyar. Di sana kami melihat puluhan santri dan para wali santri sedang menjalankan aktivitas.
Kami pun masuk dan disambut hangat puluhan santri beserta tenaga pengajar (ustadz dan ustadzah), kemudian kami di perkenalkan dengan pengasuh yang sekaligus sebagai pendiri Rumah Tahfiz.
Ternyata setelah kami bertemu Pendiri Rumah Tahfiz tersebut, ia adalah seorang Birokrat ulung yang tidak asing di Lombok Timur.
Di ketahui dari beberapa sumber, ia bernama Abdul Wahid S.T dikenal dengan birokrat yang memiliki Sikap disiplin, tegas, idealis dan rasional. Yang dari sejak kecil memiliki mimpi menjadi orang yang bermanfaat di lingkungan masyarakatnya.
Saat berjumpa pendiri Rumah Tahfiz, Abdul Wahid S.T. mengatakan untuk menjadi Manusia yang bermanfaat saya mulai dengan menggagas Rumah Tahfiz Al-Wahidul Qahhar, pada bulan April tahun 2019 lalu. Dengan nazar gaji tunjangan di hibahkan untuk mengelola.
“Rumah Tahfiz ini, saya dirikan untuk menghimpun anak-anak kurang mampu yang memiliki keinginan belajar. Berawal dari Enam orang anak, kemudian seiring waktu semakin bertambah,” Jelas Abdul Wahid yang akrab disapa pak Wahid.
Rumah Tahfiz Al-Wahidul Qahhar berlokasi di Dusun Praubanyar Desa Kalianyar, Kecamatan Terara, Lombok Timur. Saat ini memiliki anak didik sejumlah 44 orang, 4 di antaranya sudah menghatam Al-Qur’an.
Alhamdulillah, kata pak Wahid anak didik semakin bertambah, sekarang jumlahnya 44 orang dengan waktu belajar dari jam 3-6 sore.
Lanjut Ia berharap dengan wadah yang di gagas tersebut, dapat melahirkan generasi penerus bangsa yang bukan hanya cerdas, namun juga beriman dan mencintai Al-Qur’an.
“Semoga apa yang saya gagas ini bernilai ibadah,” Tuturnya.
Beberapa hari lalu, berdasarkan informasi yang kami dapat dari beberapa sumber, pak wahid di non jobkan. Hal demikian, bagi dia bukan suatu halangan untuk terus melanjutkan apa yang sudah di niatkan.
“Rumah Tahfiz ini harus tetap berjalan, karena sudah menjadi niat saya,” Ungkapnya
Insyaallah, kata pak Wahid Allah SWT pasti memberikan kita jalan, terutama bagi yang memiliki niat baik, begitupun dengan Rumah Tahfiz ini. (FMI)