Lombok Timur, FMI – Kontroversi pengangkatan Direksi dan Komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi sorotan dan menuai kritik dari berbagi kalangan elit politik.
Hal ini juga datang dari Mantan Bupati Lombok Timur, Dr. Moch Ali Bin Dachlan. Ia mengkritik Menteri BUMN Erick Thohir dalam mengelola Badan Usaha Milik Negara.
“Presiden menunjuknya jadi menteri agar BUMN maju dan bermanfaat bagi bangsa. Untuk itu harus dicari pengurus Direksi dan Komisaris dari orang yang profesional,” ungkap Ali BD dalam Akun Facebook miliknya, Senin (31/5/21)
Menurutnya, untuk menjadi Komisaris harus orang yang berpengalaman dibidang usaha BUMN tersebut, karena tugas seorang Komisaris adalah mengawasi dan memberikan penilaian kinerja dan mencarikan jalan keluarnya.
“Seorang Komisaris perusahaan adalah auditor internal dalam sebuah perusahaan. Bagaimana dia melakukan hal tersebut, jika pengetahuan dan pengalamannya dibidang itut nihil?,” ujar mantan Bupati Lotim tersebut.
Rektor UGR ini mengatakan, aset yang dikelola BUMN sekarang telah mencapai Rp.9295 Triliun. Tapi hingga sekarang BUMN masih banyak yang merugi.
“Dalam dunia bisnis, sama saja dalam mengelola club sepak bola yang pernah anda lakukan. Pasti anda akan cari pelatih terbaik agar club sepakbola anda menang,” ujarnya mengingatkan
Dalam perusahaan, banyak terjadi pembajakan Direksi dan Komisaris dari orang-orang terbaik, dengan bayaran yang lebih mahal agar perusahaan tersebut maju dan untung.
Saya yakin, kata Ali BD, pak Jokowi tidak perintah anda untuk mengangkat pendukungnya menjadi pengurus BUMN. Jika demikian, anda punya pikiran sendiri atau ada pihak lain yang menekan?.
“Kritik ini untuk Erick Thohir, karena kita cinta BUMN kita,” pungkasnya (FMI-001)