Mataram, FMI – Geliat industrialisasi di NTB akan berpengaruh secara nasional jika kompetensinya dijaga dan dikembangkan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas RI, Suharso Monoarfa saat mengunjungi Science, Technology and Industry Park (STIPark) Banyumulek, Minggu (2/5/21),
Selain itu, Mentri PPN ini mendorong industri manufaktur untuk produksi motor listrik. Ia juga mengapresiasi industri pakan ternak yang menurutnya akan sangat membantu dalam mengendalikan harga komoditas daging dan menyejahterakan petani dan peternak.
Dengan begitu, sambungnya, komoditas lokal akan terlindungi dari serbuan komoditas impor dan mencegah inflasi. “Kita berharap NTB bisa menjadi contoh bagaimana industri bisa memberi nilai tambah bagi masyarakat,” ujar Suharso.
Lebih lanjut ia menjelaskan, Pemprov NTB perlu memikirkan regulasi insentif agar masyarakat mau membeli dan menggunakan sepeda listrik. Namun sebelumnya, industri manufaktur sepeda listrik perlu dibangun agar dapat diproduksi massal dan membuat harga terjangkau. “Komponen baterai juga harus bisa diproduksi sendiri oleh NTB,” ungkapnya
Dalam kunjungannya itu, Menteri Suharso menegaskan, industri seperti pakan membutuhkan langkah integratif. Secara umum, produksi pakan ternak yang melimpah akan membuat komponen komoditas seperti daging menjadi terjangkau. Dengan begitu, komoditas lokal akan terlindungi dari serbuan komoditas impor dan mencegah inflasi.
Di hulu, kata Menteri Suharso, pabrik pakan ternak telah mulai membantu petani, peternak maupun nelayan dalam komponen nilai tukar yang selama ini membuat mereka sulit bersaing dengan produk luar.
“Kita berharap NTB bisa menjadi contoh bagaimana industri bisa memberi nilai tambah bagi masyarakat,” ujar Suharso.
Sementara itu, Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah mengatakan, STIPark Banyumulek memang diharapkan dapat menghasilkan industri permesinan. Industri ini nantinya membuat komoditas dan bahan baku diolah menjadi produk baru bernilai ekonomis tinggi.
“Kita akan terus berupaya agar industrialisasi ini makin dikembangkan dalam banyak sektor. Sepeda listrik misalnya meski dibuat sebagai penanda alih teknologi di daerah, bisa saja diproduksi massal dan murah,” jelasnya.
Lebih lanjut, Bang Zul sapaan akrabnya mengungkapkan, STIPark Banyumulek menargetkan sampai dengan 2023 akan tercipta 1000 purwarupa mesin industri. Dimana mesin ini siap dikembangkan untuk beragam sektor selain inkubasi bisnis dan penyiapan wirausaha baru.
“Secara nasional, industrialisasi di NTB ini adalah yang pertama. Bahkan Perda yang mengaturnya telah dibuat agar melindungi IKM berproduksi dan masyarakat dapat terus berinovasi menemukan mesin dan teknologi untuk industri NTB,” tandasnya
Redaksi-FMI