Puisi

Labirin Friend Zone

×

Labirin Friend Zone

Share this article



Aku tenggelam dalam mata mu yang cokelat penuh hasrat, dalam senyum ranum penuh zat adiktif yang kian membuatku reaktif.

Kepada lembut rambut mu yang ingin sekali aku usap tiap detik.

Kadang beberapa rindu harus menjadi rahasia. Biar saja deret diksi-diksi merekah pada seroja kata.

Kata-kata tak pernah lelah mengeja namamu. Sebab, engkau adalah induk kalimat dari bait-bait sajakku.

Entahlah! Kenapa mencintai harus serumit ini? Rasa terkungkung dalam zona yang tertanda teman.

Ini bukan slogan untuk kalah, melainkan harapan yang terselubung dalam pasrah. Ketika kaki tak tahu lagi sejauh mana ia harus melangkah.

Terlalu jauh takut salah langkah, tak melangkah hati meradang kian berdarah. Rumit, bukan?

Apa harus kuikhlaskan saja rasa ini terkubur? Sebab, aku takut engkau kabur tanpa kabar. Dan itu, akan menjadi kekalahan terhebatku.

Tetapi, jiika engkau adalah kemustahilan yang tak akan berujung kemungkinan jua, maka izinkan aku tetap membingkai perihal rasa yang lebih ini.

Maaf, membunuh cinta di luar batas kemampuanku.

Jerowaru, 16 Februari 2021

Redaksi-FMI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Puisi

Aku sempat menjadi sepi, tersulut api sesal yang…