MATARAM | FMI – Beredar Video Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi NTB, Zamroni Aziz melempar mikrofon saat acara pelantikan Kepala Kemenag Kabupaten Dompu.
Rekaman video insiden tersebut beredar luas di media sosial (Medsos), bahkan menimbulkan kritik keras dari kalangan masyarakat sipil.
Direktur Insight for Development and Sustainability (IDEAL), Rohman Rofiki, menyebut tindakan itu bukan sekadar luapan emosi sesaat, melainkan bentuk krisis kepemimpinan yang merusak martabat institusi.
“Seorang pemimpin di lembaga keagamaan seharusnya menampilkan akhlak, kesabaran, dan pengendalian diri. Bukan sebaliknya mempertontonkan kemarahan. Lempar mikrofon di forum resmi menciderai marwah Kemenag di mata publik,” tegas Rohman, Sabtu (20/9/2025).
Rohman menilai, insiden ini memperlihatkan kontradiksi antara nilai kelembagaan yang dijunjung Kemenag dengan perilaku pejabatnya.
“Kemenag berbicara tentang moderasi beragama, akhlak, dan moralitas. Tapi di lapangan, pejabatnya justru menunjukkan sikap temperamental,” ujarnya.
IDEAL menekankan bahwa publik berhak mendapatkan klarifikasi dan permohonan maaf dari pejabat terkait. Diam dan membiarkan persoalan ini berlalu begitu saja hanya akan memperdalam krisis kepercayaan masyarakat terhadap institusi.
“Kewibawaan tidak lahir dari amarah, tapi dari keteladanan. Publik sedang menunggu apakah Kanwil Kemenag NTB berani bertanggung jawab atas sikapnya, atau justru memilih diam dan membiarkan citra lembaga runtuh,” pungkasnya.***