LOMBOK TIMUR

LK2T dan KASTA Lotim Hearing ke Dewan Terkait Kelangkaan Obat, Ternyata ini Penyebabnya!

×

LK2T dan KASTA Lotim Hearing ke Dewan Terkait Kelangkaan Obat, Ternyata ini Penyebabnya!

Share this article



LOMBOK TIMUR | FMI.COM – Belakangan ini sejumlah puskesmas di Lombok Timur mengalami kekurangan beberapa jenis obat, karena belum disediakan oleh penyedia selaku pemenang tender.


Demikian disampaikan oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Lombok Timur, Lalu Bagus Wikrama saat hearing bersama pihak LK2T dan KASTA di kantor dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Lombok Timur, Kamis 18 Agustus 2022.

Meskipun beberapa obat belum tersedia, kata Bagus, Dinas Kesehatan melakukan substitusi terhadap obat tersebut dengan obat lain.

Terkait dengan pengadaan obat, Sekdis menyampaikan bahwa proses pengadaan obat, tetap berpegang pada ketentuan yang berlaku, yaitu melalui e-katalog.


“Proses pengadaan obat melalui e-katalog, dimulai pada bulan April 2022, dengan pertimbangan, jika dimulai pada awal tahun, belum banyak dan belum lengkap jenis obat yang tersedia pada e-katalog,” ujarnya

Untuk pengadaan obat yang bersifat urgen dan belum tersedia pada Dinas Kesehatan, pihak Puskesmas dapat melaksanakan pengadaan sendiri.

Pengadaan obat dilakukan pada April lalu, kata dia, belum ada proses pembayaran baik melalui dana alokasi khusus (DAK) maupun dana jaminan kesehatan Nasional (JKN).

Sementara ketua dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD), Murnan mengapresiasi lembaga kajian kebijakan dan transparansi (LK2T) yang telah mengangkat berbagai persoalan daerah.

Karena bagaimanapun, kata Murnan, semua program yang dilaksanakan oleh Pemerintah ditujukan bagi masyarakat.

Murnan juga menyoroti keluhan masyarakat pada Puskesmas pengguna BPJS yang merasa mendapat perlakuan yang berbeda dengan masyarakat lain yang tidak menggunakan BPJS.

Sedangkan yang terkait dengan dugaan adanya obat yang kadaluarsa, sebut Murnan, belum mendapat penjelasan dari pihak Dinas Kesehatan.

Karena tidak hadirnya kepala Dinas Kesehatan pada pertemuan tersebut, untuk itu, akan dilakukan pertemuan lanjutan dengan menghadirkan Kepala Dinas Kesehatan.

“Pertemuan lanjutan nanti, Kepala Dinas Kesehatan harus membawa data yang lengkap terkait persoalan obat,” cetusnya.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *