LOMBOK TIMUR | FMI.COM – Sebanyak empat kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil bertahan di Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 setelah kebupaten dan kota lainnya melorot ke PPKM level dua dan tiga.
Empat kabupaten yang bertahan di PPKM level 1 yaitu Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, dan Lombok Utara. Sedangkan Lombok Tengah, Dompu, dan Bima berada di level dua. Sementara di level 3 ada kabupaten Lombok barat, kota Mataram, dan kota Bima.
Pemberlakuan level ini berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 11 tahun 2022 tentang Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat Level 3, level 2, dan level 1 serta mengoptimalkan posko penanganan Corona Virus Disease 2019 di wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua yang berlaku 15 – 28 Februari. Kondisi ini menyebabkan Provinsi NTB secara umum berada di PPKM level 2.
Hal tersebut terungkap pada Rapat Koordinasi berkala yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi NTB secara hybrid Selasa (15/2). Kondisi tersebut disebabkan diantaranya cakupan vaksinasi dan kapasitas respon. Karena itu dibutuhkan penguatan cakupan vaksinasi dan kapasitas respon, serta optimalisasi satgas covid di tingkat kecamatan hingga desa.
Lombok Timur berdasarkan cakupan vaksinasi, sesuai data P-Care saat ini mencapai 90,86 persen untuk dosis 1 dan 59,37 persen untuk dosis 2 serta 1,21 persen untuk dosis 3.
Bupati Lombok Timur HM. Sukiman Azmy yang mengikuti kegiatan ini dari RSUD dr. Soetomo Surabaya menyebut salah satu penyebab masih belum progresifnya capaian vaksinasi dosis dua adalah ketersedian vaksin Sinovac.
“Sinovac umum digunakan pada vaksinasi dosis satu, sementara saat ini vaksin tersebut hanya diperbolehkan untuk vaksinasi anak usia 6-12 tahun,” kata Bupati
Karena itu Bupati meminta tambahan stok vaksin jenis sinovac guna mengejar target vaksinasi dosis 2.
Sementara itu dari sisi pelacakan, persentase kasus konfirmasi yang dilacak 7 hari terakhir di Lombok Timur mencapai 88,4 persen. Angka tersebut melampaui target minimal 80 persen, sedangkan rasio kontak erat 7 hari terakhir adalah23,1 persen sesuai target yaitu lebih dari 15 kontak erat.
Rapat yang diikuti seluruh Bupati dan Walikota, jajaran TNI-Polri, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, RSUD serta BPBD tersebut menekankan pentingnya respon terhadap setiap kasus, bukan pada kasus itu sendiri.
Karena itu peningkatan kapasitas ICU sampai 2000 tempat tidur di seluruh wilayah provinsi NTB, ketersediaan obat dan oksigen hingga di tingkat Puskesmas penting dilakukan. Begitu pula dengan pengetatan protokol kesehatan, peningkatan kapasitas vaksin, dan memperkuat tracing, testing dan treatment (FMI)