LOMBOK TIMUR

Lombok Timur Termasuk dari 64 Daerah Taat Perintah Mendagri Lakukan Upaya Konkrit Tangani Inflasi

×

Lombok Timur Termasuk dari 64 Daerah Taat Perintah Mendagri Lakukan Upaya Konkrit Tangani Inflasi

Share this article

LOMBOK TIMUR | FMI.COM – Inspektur Jendral Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) Tomsi Tohir memimpin rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah secara virtual.

Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur, Juaini Taofik bersama pimpinan kepala daerah se-Indonesia mengikuti mengikuti Rakor yang berlangsung pada Senin 25 Maret 2024.

Dalam rapat tersebut, Irjen Kemendagri mengimbau agar seluruh pemerintah daerah segera melakukan enam upaya konkrit dalam penanganan inflasi daerah.

Keenam upaya tersebut, adalah melakukan operasi pasar murah, melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang, kerja sama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, gerakan menanam, merealisasikan BTT dan dukungan transportasi dari APBD.

Menurutnya, 214 pemerintah daerah belum sama sekali melakukan upaya konkrit tersebut, sehingga ia berharap Pemda bersama Forkopimda untuk aktif dan bahu membahu melaksanakan upaya tersebut kemudian segera melaporkannya.

Pemda Lombok Timur menjadi satu dari 64 Pemda yang telah melaksanakan lima dari enam upaya penanganan inflasi.

Dijelaskan Pj Bupati Lombok Timur, Juaini Taofik upaya tersebut berhasil menurunkan harga sejumlah kebutuhan pokok yang sebelumnya melambung.

“Empat komoditas yaitu telur ayam ras, daging sapi, dan cabai serta minyak goreng masih mendapat perhatian serius,” ujarnya

Berdasarkan pemantauan harga SP2KP, kata dia, pada pekan ketiga Maret cenderung stabil jika dibandingkan pekan sebelumnya.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, diantaranya telur ayam ras naik sebesar 5,73 persen di 296 kabupaten dan kota, daging ayam ras naik sebesar 3,89 persen di 271 kabupaten dan kota, minyak goreng naik sebesar 0,29 persen di 262 kabupaten dan kota, sementara beras naik sebesar 3,02 persen di 267 kabupaten dan kota.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Puji Ismartini mengingatkan komoditas tersebut harus diwaspadai pada Ramadhan hingga Idul Fitri mendatang.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *